
PATI, Kanalmuria.com–Tari topeng Mina Tani akhirnya menemukan tuannyan ketika Rafi Rizqullah Arifin berhasil tampil memukau di ajang Internasional Mask Festival (IMF)di Surakarta akhir pekan lalu. Hal diungkapkan oleh Evi Seprimardiati, pemilik sanggar tari Pandu, di wilayah Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.
“Sebenarnya cita-cita saya bahwa tari topeng Mina Tani suatu saat bisa dibawakan oleh penari laki-laki. Saya ketemu Mas Rafi yang awalnya tidak ada basic tari, tetapi saya merasa langsung cocok dan mengajaknya untuk tampil di Internasional Mask Festival (IMF) di Surakarta,” kata Evi yang juga guru tarinya Rafi.
Ia mengaku sempat merasa khawatir apakah Rafi mampu tampil maksimal atau tidak di IMF. Karena itu terus kami mendampingi dan memberikan support kepada Rafi untuk bisa tampil di IMF.
“Yang saya khawatirkan bukan soal dia punya basic tari atau tidak, tetapi soal semangat dia, dan akhirnya puas dan bangga Rafi bisa tampil di IMF sesuai cita-citanya Rafi Rizqullah Arifin ,” ujarnya.
Di International Mask Festival (IMF), Rafi membawakan tari topeng mina tani karya sanggar Pandu dan topeng yang digunakan berbahan kuningan yang menegaskan bahwa penampilan tersebut bernuansa kota Pati. Rafi Rizqullah Arifin pemuda asal Pati yang baru lulus dari kuliah di Australia menjadi sorotanetelah penampilannya di International Mask Festival (IMF) di Surakarta (18/11/2023).
Rafi mengungkapkan awalnya bertemu dengan salah satu guru tarinya yang kebetulan juga sedang mencari sosok penari laki-laki yang bisa membawakan tari topeng.
“Cerita awalnya saya bisa ikut IMF itu ketika saya dipertemukan dengan mbak Evi guru tari saya dan saya punya keinginan untuk mengasah kemampuan di bidang seni tari tradisional,” ungkap Rafi saat jumpa pers di kafe The Roaster, Jum’at (24/11/2023).
“Saat itu mbak Evi sedang mencari sosok penari laki-laki yang bisa membawakan tari topeng mina tani untuk ditampilkan di IMF,” imbuh Rafi.
Sebelum tampil di IMF, Rafi mengaku berlatih di sanggar pandu beralamat Gabus Pati yang dipimpin oleh Evi. Rafi mempersiapkan diri dan berlatih keras selama satu bulan lebih.
“Persiapan total sekitar satu setengah bulan, latihan setiap hari, satu sampai dua jam sehari, kendalanya karena saya sebelumnya belum ada basic tari” imbuh Rafi.
Putra sulung H. Saiful Arifin ini mengaku bangga karena berhasil tampil menari berdurasi sekitar enam menit di ajang Internasional Mask Festival (IMF). Pihaknya juga mengaku lega karena bisa tampil dengan maksimal.
“Saya merasa lega karena bisa melalui proses ini ditengah kesibukan saya, lega bisa membuktikan ke orang tua yang dulunya belum mendukung, dan bangga karena bisa menjadi putra daerah yang mewakili Pati di ajang internasional,” pungkas Rafi.(Imam/Ali).