
Bantu Lulusan SMK Terhubung ke Perusahaan, Aplikasi E-Makaryo Mampu Jadi Solusi (Foto: Dok Diskominfo Jateng)
KUDUS, Kanalmuria.com- Prestasi membanggakan terus diukir oleh para siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus. Mereka berhasil membuat film animasi yang ditayangkan di televisi nasional.
Film animasi yang berhasil dibuat oleh mereka berjudul ‘Waka Kibo Kids The Series’. Serial animasi anak-anak ini menyajikan cerita dua sahabat dari daerah yang berbeda. Film animasi ini tentang ajakan agar lebih peduli pada sesama, alam, dan lingkungan.
Prosesi peluncuran film itu pun dilakukan oleh Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie di ruang studio SMK RUS Kudus. Seusai me-launching, Pj Bupati dan tamu undangan sempat menyaksikan film animasi Waka Kibo episode pertama t
Kepala SMK Raden Umar Said Kudus, Agam Amintaha mengatakan proyek film ini dikerjakan seluruh siswa sekolahnya. Bahkan dia mengajak kerja sama dengan beberapa sekolah di Pati dan Jepara.
“Dikerjakan full oleh anak-anak SMK Raden Umar Said Kudus, jadi kita kerja sama dengan beberapa sekolah SMK Tunas Harapan Pati dan SMKN 2 Jepara untuk memproduksi film Waka Kibo Kids,” jelasnya ditemui di SMK Raden Umar Said Kudus, Kamis (29/2/2024).
Menurutnya pekerjaan ini murni dikerjakan seluruh siswa. Mereka juga mendapatkan pendampingan langsung dari mentor yang ada di SMK RUS untuk membimbing pembuatan film animasi.
Dia mengatakan, pengerjaan film animasi ini sekitar sampai tiga tahun. Awalnya, kata dia, film animasi ini dikerjakan kategori dewasa. Namun seusai mendapatkan penghargaan tingkat Asia, pihak sekolah disarankan agar membuat film animasi Waka Kibo serial anak-anak.
“Ini sudah 2-3 tahun yang lalu sudah coba awal memang ada Waka Kibo yang memang skill dewasa terus kita untuk anak-anak kelihatannya lebih bagus akhirnya kita bikin Waka Kibo Kids yang memang kita tayangkan di TV nasional, awalnya kita bikin movie feature film yang tayang di bioskop,” jelas Agam.
“Karena waktu itu kita dapat penghargaan dari Asean Submit, kita dapat saran, kita bikin dulu serial animasi, yang dikerjakan Alhamdulillah bisa selesai,” Agam melanjutkan.
Menurutnya film animasi itu mengisahkan dua anak asli Indonesia. Waka merupakan seorang anak dari Kalimantan. Sedangkan Kibo merupakan anak dari Papua. Keduanya menjadi sahabat. Keduanya lalu berpetualang ke seluruh Indonesia.
“Kita memang ingin mengangkat budaya Indonesia ke dunia, jadi ada Waka itu anak Kalimantan, terus ada Kibo anak dari Papua mereka bersahabat berpetualang, nanti mereka ketemu teman-temannya dari Dieng, ada Bajo Pelabuhan Bajo,” terang dia.
Dengan demikian, Agam melalui film animasi ini dapat mengenalkan budaya yang ada di Indonesia. Selain itu juga ada edukasi bagi anak-anak untuk peduli sesama dan alam lingkungan.
“Jadi kita mengenalkan tempat-tempat yang ada di Indonesia, kebudayaan yang ada di Indonesia dalam bentuk film. Di mana anak-anak ini tayangan yang menarik tetapi ada sisi pendidikan dan kebudayaan yang ada di Indonesia,” ujarnya.
“Ada satu sesi itu ada 7-8 menit, jumlah ada 13 episode,” lanjutnya.
Dia mengatakan film animasi ini juga telah tayang di televisi nasional. Agam berharap nantinya film asal Kudus ini bisa tayang hingga televisi di luar negeri.
“Kita sudah berjalan di beberapa negara isunya harus tayang di beberapa tv nasional. Ini sudah kita capai, kita selanjutnya mengembangkan beberapa negara di sekitar Asia,” ujarnya.
Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie mengaku terpesona dengan keahlian siswa SMK Raden Umar Said yang mampu menghasilkan film animasi kelas nasional. Menurutnya kualitas film animasi yang dihasilkan sudah bagus.
“Dari kualitas grafis itu oke, dari transisi suara itu bagus, dari cerita juga bagus. Tinggal nanti inovasi apalagi yang dihadirkan film animasi,” jelasnya ditemui di lokasi.
Hasan berharap agar langkah maju siswa SMK ini bisa didorong ke tingkat nasional hingga internasional.
“Ini tentu langkah maju yang bergerak di bidang animasi. Standart yang dibuat adik-adik ini luar biasa sehingga bisa tembus ke TV nasional. Kualitas pendidikan di Kudus ini betul-betul bagus, karya-karya anak bisa ditayangkan di tv nasional,” ujarnya.
Sementara itu salah satu guru pendamping dari SMK Tunas Harapan Pati, Ari Wangsa mengaku bangga siswanya turut ikut membuat karya film animasi. Ada 20 siswa yang ikut terlibat dalam pembuatan film animasi ini.
“Baru pertama ini, kita dari SMK Tunas ada 20 siswa, dan sekarang kelas 3. Mereka mengerjakan bagian modeling sama animasi, persiapan animasi,” tambah Ari ditemui di SMK Raden Umar Said Kudus.(*)