
Update Bencana Gempa Cianjur, 271 Meninggal, 40 Hilang, 2.043 Luka-luka dan 61.908 Mengungsi (Foto: Dok BNPB)
CIANJUR, KanalMuria – Pencarian korban terus diupayakan oleh tim gabungan yang terlibat penanganan bencana gempa Cianjur M5.6, sejak terjadi gempa Senin (21/11) lalu. Hingga Rabu (23/11) sore, sebanyak 271 jenazah telah teridentifikasi, 2.043 orang luka-luka dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah rusak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan dalam proses evakuasi ada penambahan korban jiwa yang telah ditemukan. “Per hari ini, 271 jenazah sudah teridentifikasi. Pencarian dan evakuasi gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/POLRI dan relawan lebih dari 1.000 personel. Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang,” kata Suharyanto saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11).
“Data ini dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur, akan ditelusuri apakah termasuk yang sudah dimakamkan oleh keluarganya,” tambahnya.
Suharyanto menegaskan tim gabungan tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian meski terkendala hujan. “Pencarian dan evakuasi dilaksanakan secara terus menurus, meski hujan tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian,” tegasnya.
Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.
Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.
“Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan,” tutur Suharyanto.
Terkait adanya keluhan masyarakat tentang bantuan yang belum diterima, Suharyanto mengungkapkan pendistribusian akan menggandeng perangkat desa setempat untuk memastikan kebutuhan terpenuhi.
“Pendistribusian logistik, setiap pagi jam 8 para camat mengajukan kebutuhan dan akan disiapkan armada untuk melakukan pengiriman ke kantor camat jam 9 setiap pagi. Nanti kepala desa, babinsa dan babinkatibmas mendistribusilan ke titik-titik pengungsian,” ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk menyalurkan bantuannya melalui posko di Kantor Bupati Cianjur. “Masyarakat dan lembaga lain yang ingin membantu masyarakat terdampak, satu pintu melalui posko, semua bantuan akan didistribusikan ke yang berhak,” kata Suharyanto.
Pada kesempatan ini, dia juga mengatakan jangan sampai bantuan didistribusikan sendiri karena cuaca tidak baik, jalanan kecil, yang menyebabkan jalanan terhambat, ada laporan pasukan evakuasi terhambat karena itu. “Kemudian banyak warga luar datang untuk menonton korban bencana, akan ditertibkan oleh TNI/Polri,” lanjutnya.
Penanganan bencana gempa Cianjur, selain mendapat dukungan logistik juga mendapatkan dukungan personel dari berbagai pihak. “Relawan sudah masuk, malam ini 193 organisasi relawan siap bantu dengan 2.904 personel yang terdata. Nantinya relawan akan membantu SAR, distribusi logistik, pendataan dan pemenuhan kebutuhan lain,” jelas tutup Suharyanto.
“Ada satu orang selamat atas nama Aska, laki-laki umur 6 tahun. Ditemukan di sebelah neneknya yang sudah meninggal dunia,” tambahnya Suharyanto dalam keterangan resmi Update Penanganan Gempabumi M 5,6 Cianjur Jawa Barat. (ok/ion)