Home » Upaya Penurunan Stunting di Blora, Camat dan Kepala Puskesmas Harus Punya Data Valid
Upaya Penurunan Stunting di Blora, Camat dan Kepala Puskesmas Harus Punya Data Valid

Upaya Penurunan Stunting di Blora, Camat dan Kepala Puskesmas Harus Punya Data Valid (Foto: Dok Pemkab Blora)

BLORA, KanalMuria – Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati meminta para camat dan kepala puskesmas se-Kabupaten Blora mempunyai data valid terkait upaya penurunan stunting. Dengan didukung data yang valid, maka dalam bisa cepat dan tepat.

Terkait data stunting ini disampaikan Wabup Blora yang akrab disapa Mbak Etik, saat Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) audit kasus stunting tingkat Kabupaten Blora, di ruang Tiung Biru Kyriad Arra Hotel, Cepu, Rabu (16/11). “Persoalan stunting dan kemiskinan menjadi target sasaran di Pemerintah Kabupaten Blora. Untuk itu mari kita selesaikan,” kata Wabup Blora, seperti dilansir pada laman blorakab.go.id.

Saat ini, angka stunting di Kabupaten Blora masih di angka 21,5 persen. Untuk itu Wabup menegaskan perlu percepatan untuk menurunkan angka stunting tersebut. Sementara itu, pemerintah pusat memberi arahan kepada pemerintah daerah, agar sampai 2024 angka stunting ditargetkan bisa turun di angka 14 persen.

Wabup mengemukakan, stunting dan kemiskinan, memiliki korelasi yang sangat dekat. Dikarenakan stunting merupakan permasalahan tumbuh kembang anak terutama berkaitan dengan gizi anak. Berkaitan dengan hal tersebut, Wabup meminta semua pihak untuk selalu berkoordinasi dan berkolaborasi.

“Semua pihak untuk selalu berkoordinasi dan berkolaborasi berkaitan dengan permasalahan stunting dan kemiskinan. Target kita menurunkan kasus stunting maupun kemiskinan,” lanjutnya.

Sementara itu, perwakilan BKKBN Jateng, Agus Pujianto menjelaskan, pemerintah pusat telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional. Maka, untuk menyukseskan program itu, perlu ada terobosan yang dilakukan dengan pendekatan pendampingan keluarga yang berkesinambungan.

“Pemerintah Indonesia menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam target RPJMM 2020-2024. Dengan target penurunan di 2019 di angka 27,6 persen menjadi 12 persen di 2024,” terang Agus Pujianto.

Kesinambungan tersebut, lanjutnya, mulai dilakukan dari penyiapan calon pengantin, ibu hamil, baduta, dan balita. Dengan harapan faktor-faktor terjadinya stunting dapat diketahui, sehingga dapat langsung dilakukan upaya meminimalisasi risiko tersebut.

Acara evaluasi ini, dihadiri perwakilan BKKBN Jawa Tengah, jajaran Dinas Dalduk KB, Dinas Kesehatan, perwakilan Camat, Kepala Puskesmas se Kabupaten Blora, Koordinator PLKB se Kabupaten Blora, Tim Pendamping Keluarga Kabupaten Blora, Dokter Spesialis dan Psikolog, hingga Ketua Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Blora. (iby/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *