Home » Tujuh PAC Menolak Hasil Konfercab GP Ansor Demak
Peserta Konfercap GP Ansor Demak yang tertahan di luar ruang siding dan dianggap terlambat

Peserta Konfercap GP Ansor Demak yang tertahan di luar ruang siding dan dianggap terlambat (Foto: Sus Pawiro/KanalMuria)

DEMAK, KanalMuria – Kenferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor Demak, masih menyisakan ganjalan. Setidaknya 7 pimpinan Anak Cabang Ansor Demak memprotes dan menolak hasil keputusan Konfercab Ansor Demak yang digelar pada Senin (27/02) malam.

Penolakan ini dilatarbelakangi proses pemilihan ketua Ansor Demak 2023 yang sejak awal dituding 7 pimpinan anak cabang cacat prosedur. Diketahui kandidat calon ketua GP Ansor Demak, setelah melakukan tahapan rekomendasi dari pengurus di bawahnya, muncul dua nama. Lathifa Fahri dan M Nur Huda.

Kandidat Ketua GP Ansor Demak, M Nur Huda, mengatakan, proses Konfercab yang terselenggara di Ponpes Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Senin (27/02) ini dirasakan sudah tidak sehat. Lantaran dilakukan secara cepat dan tidak melibatkan semua pihak.

“Saya sebagai kandidat sekaligus kader GP Ansor kecewa dengan proses dan hasil konfercab Ansor Kabupaten Demak. Kecewa bukan karena apa, tapi karena prosesnya yang dianggap dan dinilai oleh sahabat sahabat sekalian tidak fair dan tidak terbuka,” ungka Nur Huda.

Atas dasar itu, maka pihaknya berupaya menyampaikan apa yang ditemukan di lapangan. “Hasil dari Konfercab akan kita sampaikan ke pusat. Setidaknya bisa menjadi pertimbangan,” kata Huda di Aula PCNU Demak Jalan Sultan Fatah No 611, Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Selasa (28/02).

“Proses pemilihan ketua tidak ada yang tahu. Seharusnya kan disaksikan semua ketua ranting, ketua PAC, pemaparan visi misi antar kandidat, lalu diserahkan kembali ke forum untuk musyawarah mufakat. Tapi malah 15 menit sudah ditetapkan ketua terpilih. Saya juga tidak dilibatkan,” sambungnya.

Ia juga menyebut bahwa sebelum Konfercab digelar, telah difasilitasi oleh Pimpinan Pusat antarkedua kandidat untuk melakukan musyarawarah mufakat. Namun dalam kesempatan tersebut belum ada kata sepakat.

“Artinya proses tersebut harus berlanjut pada tahap selanjutnya, dan itu tidak dilakukan. Dan tadi malam dalam waktu cepat, ternyata setelah acara pembukaan, kemudian langsung dilaksanakan proses konfrensi dengan maraton dan langsung diputuskan kandidat lain itu sebagai ketua terpilih. Jadi proses itu saya anggap tidak sehat,” ungkap Huda.

Sementara itu satu pengurus Ansor Demak Kota, Rouf, mengatakan bahwa pemilihan ketua semalam hanya melibatkan salah satu kandidat dan pendukung dalam forum. Sejumlah peserta Konfercab sekitar 1.000 orang dilarang masuk dengan alasan terlambat.

“Terlambat sedikit gak bisa masuk, banyak sekali, akhirnya boleh masuk, boleh masuk setelah ditetapkan, tapi setelah melalui cara yang berdarah darah, gedor gerbang, adu mulut di dalam forum, ramai,” ujar Rouf.

Proses pemilihan ketua Ansor, lanjut Huda, menurutnya sudah tidak sehat sejak proses penyerahan formulir rekomendasi. Menurutnya ada sejumlah pengurus ranting yang rekomendasinya ditahan.

“Proses tahapannya sebelumnya kita anggap tidak sehat, mulai dari penyerahan formulir rekom, ada sejumlah pengurus ranting yang ditahan. Kemudian waktu pelaksanaan juga tidak terbuka,” katanya.

“Jelang konferensi juga tidak ada kata mufakat, karena prosedur PDPRT kita bahwasanya setiap keputusan kita dalam forum harus dilakukan melalui musyawarah mufakat. Tapi ketika tidak dilakukan musyawarah mufakat tidak ketemu kemudian dilakukan voting,” lanjutnya.

Sementara Koordinator Forum PAC Ansor Demak, Ahmad Wastiq, mengatakan sebanyak 7 PAC dan 183 ranting menolak hasil konfercab Ansor semalam. Ia berencana melayangkan surat penolakan ke pimpinan wilayah dan pusat.

“Upaya kami sebagai forum komunikasi anak cabang mengajukan surat penolakan yang ditujukan ke pimpinan Wilayah dan Pimpinan Pusat, dan didasari oleh Pimpinan Cabang NU Kabupaten Demak,” ujar Wastiq.

Dia menilai kejanggalan proses tahapan pemilihan tersebut sejak pra konfercab pada November 2022. Yakni kandidat Huda mendapat rekomendasi sebanyak 7 PAC dan 183 ranting. 7 PAC Ansor ini, Karangtengah, Karanganyar, Demak kota, Wonosalam, Guntur, dan Mranggen, dan Kebonagung

“Pra Konfercab itu gagal yang menggagalkan sebenarnya juga panitia, karena keinginan kita itu, karena pra itu pembukaan rekomendasi, bahwa rekomendasi waktu itu sahabat Huda mendapatkan rekomendasi 183 ranting dan 7 PAC, itu pada November 2022,” terangnya. (sus/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *