
Trend Berubah, Dewan Minta Tidak Ada Anak Putus Sekolah (Foto: Dok Pemkot Semarang)
KOTA-SEMARANG, KanalMuria – DPRD Kota Semarang, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan pemantauan di sekolah dasar (SD) yang kekurangan siswa. Pemantauan dilakukan, untuk memastikan tidak ada anak yang tidak sekolah atau putus sekolah, karena tidak diterima di sekolah negeri.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo menyebut jika sekolah kekurangan siswa atau tidak memenuhi kuota, sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Namun saat ini trendnya sudah berubah, tidak lagi di sekolah pinggiran namun juga terjadi perkotaan.
“Trendnya berubah, dulu kan banyak sekolah pinggiran. Nah ini terjadi di tengah kota, mungkin penduduknya tidak ada usia anak sekolah,” kata Anang Budi Utimo, Senin (03/07).
Pihaknya meminta sekolah yang kekurangan siswa bisa menerima siswa secara offline. “Untuk teknisnya atau kebijakannya ada di Kepala Sekolah, yang tahu situasi di lapangan. Istilahnya jangan sampai ada anak yang tidak sekolah,” tegasnya, dikutip dari semarangkota.go.id.
Pihaknya mempersilahkan sekolah yang kuotanya melebihi bisa memberikan informasi ke masyarakat yang belum tertampung untuk masuk ke sekolah yang kuotanya belum terpenuhi.
“Bisa direkomendasikan, misalnya kalau usia kan memang dibuat pemeringkatan. Tapi kalau belum 7 tahun ingin masuk SD, ya harus ada rekomendasi dari psikolog,” ujarnya. (tra/de)