Home » Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat, Dinkopdag Launching E-Retibusi
Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat, Dinkopdag Launching E-Retibusi

Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat, Dinkopdag Launching E-Retibusi (Foto: Dok Pemkab Temanggung)

TEMANGGUNG, KanalMuria – Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung melaunching e-Retribusi yang dilaksanakan di Pasar Ngadirejo, Temanggung, Senin (22/05).

Siti Choiriyah Laksitariani Sekretaris Dinkopdag menjelaskan, dilaunchingnya e- Retribusi dilatarbelakangi berkurangnya pegawai pemungutan karcis, kemudian e-Retribusi adalah sebagai bentuk solusi untuk meminimalisir adanya kebocoran pemungutan retribusi.

“Untuk pemungutan karcis di pasar ini, ke depannya semakin berkurang pegawainya, kedua meminimalisir tingkat kebocoran, teman-teman pengarcis sudah tidak memegang uang secara fisik dan kepercayaan dari masyarakat ini akan semakin bertambah,” ungkapnya, dikutip dari temanggungkab.go.id.

Siti Choiriyah menjelaskan, e-Retribusi sendiri merupakan kolaborasi antara Dinkopdag, Bank Jateng, serta Dinkominfo. “Selain dengan Bank Jateng, kita juga dengan Dinkominfo, terkait dengan data dan juga jaringan, kemudian aplikasi,” jelasnya.

Adhimmatin selaku perwakilan Bank Jateng menjelaskan, Bank Jateng berkolaborasi dengan pemerintah daerah terkait e-Retribusi, utamanya melaksanakan elektronifikasi agar semua menjadi cashless.

“Kita sendiri memang dituntut untuk membantu semua dinas, termasuk dinas di Kabupaten Temanggung untuk melaksanakan elektronifikasi, otomatis semua dinas yang ada hubungan dengan retribusi akan kita bantu untuk menjadi cashless semua,” terangnya.

Siti Choiriyah menambahkan, Dinkopdag menargetkan enam pasar daerah untuk dapat menjalankan e-Retribusi di tahun 2023. “Kita targetkan di tahun ini kalau bisa semua pasar, enam pasar daerah,” katanya.

Terkait mitigasi resiko terhadap kendala pelaksanaan e-Retribusi, Bambang Setyo selaku Kasubag TU Dinkopdag menjelaskan, transformasi e-Retribusi kepada 2005 pedagang Pasar Ngadirejo dilaksanakan melalui sosialisasi.

“Selalu kita sosialisasikan kepada pedagang, face to face, untuk menjelaskan hal tersebut. Karena semua pedagang sudah pakai hand phone, masak pakai hand phone saja bisa, ini kok tidak bisa. Kita tidak henti-hentinya untuk sosialisasi,” tandasnya. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *