
Terendam Banjir Lebih dari Dua Pekan, Ribuan Hektare Lahan Padi Puso (Foto: Iby/KanalMuria)
KUDUS, KanalMuria – Terendam banjir lebih dari dua minggu, lahan padi seluas 3.489 hektare di Kabupaten Kudus puso atau gagal panen. Hal itu diungkapkan Arin Hikmah, Kasi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpan) Kabupaten Kudus.
Dia menyebut, hingga 15 Januari 2023 ribuan hektare lahan padi yang terendam banjir tersebut tersebar dari Kecamatan Jati, Mejobo, Kaliwungu, Jekulo hingga Undaan. Dari keseluruhan, Dinperpan mencatat sebanyak 3.756 hektare lahan padi terendam banjir, namun yang mengalami gagal panen seluas 3.489 hektare.
“Para petani diperkirakan mengalami hingga total Rp 50,1 miliar,” katanya, Minggu (22/01).
Arin menjelaskan, kerugian tersebut dihitung berdasarkan umur tanaman, seperti 1 – 45 hari setelah tanam (HST) yang ditaksir Rp 7,5 juta per hektare. Sedangkan di atas 45 HST, potensi kerugiannya mencapai Rp15 juta per hektare.
Toyib, warga Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, mengungkapkan hampir seluruh lahan pertanian tanaman padi di desanya mengalami gagal panen usai banjir yang melanda. “Puso semua setelah kemarin banjir. Kalau dihitung, bisa puluhan juta kerugiannya,” ujarnya.
Namun dia mengatakan banjir di Desa Setrokalangan bukan hal baru, dan setiap tahun pasti banjir. Karena itu, Toyib secara pribadi tidak mengandalkan hasil panen padi karena hasilnya tidak bisa diprediksi.
“Saya sendiri tidak mengandalkan padi untuk hasil panen. Menanam tapi cuma sedikit, tidak berani banyak dan hanya untuk kebutuhan keluarga saja, tidak dijual,” lanjut Toyib, Senin (23/01).
Dia mengaku hanya mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta akibat lahan persawahannya terendam banjir. “Tidak banyak, karena menanam cuma sedikit. Kalau langsung besar, saya yakin pasti kerugiannya tidak sedikit,” imbuhnya.
Sementara itu Dinperpan Kudus telah mengajukan bantuan benih kepada Pemerintah Pusat. Selain itu sebagian sudah mengajukan klaim asuransi, karena ada yang mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
“Jumlah keseluruhan lahan padi puso yang mengikuti program AUTP seluas 407 hektare. Kami mengusulkan bantuan benih akibat perubahan iklim ke Kementerian Pertanian seluas 3.401 hektare,” ujar Arin. (iby/de)