Tekan Kekerasan Terhadap Anak, Dinsosdalduk KBP3A Libatkan Berbagai Elemen

PURBALINGGA, KanalMuria – Guna mencegah kasus kekerasan terhadap anak, Pemkab Purbalingga melalui Dinsosdalduk KB P3A melakukan sosialisasi bersama Dharma Wanita Purbalingga, di Graha Srikandi, Senin (18/09).

Sosialisasi diikuti Ketua OSIS dari 40 SMP di Purbalingga serta guru olahraga di wilayah Kecamatan Kutasari dan Padamara. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pencegahan kekerasan terhadap anak. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinsosdalduk KB P3A Purbalingga, Eni Sosiatman. “Tanpa disadari banyak kekerasan terjadi di lingkungan kita sendiri,” ujarnya.

Menurutnya, ada 3 faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan terhadap anak, di antaranya faktor ekonomi yang tidak stabil, faktor kegagalan rumah tangga, serta faktor kurang siapnya pasangan saat menikah. Oleh karena itu, pendampingan terhadap anak korban kekerasan harus terus dilakukan.

“Anak adalah harta yang tidak ternilai, karena itu jangan sampai terjadi kekerasan terhadap anak-anak kita. Anak adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya orang tua tapi masyarakat dan pemerintah,” ujar Eni.

Dia berharap dengan sosialisasi tersebut para peserta dapat membagikan ilmunya kepada masyarakat luas, sehingga dapat mengurangi/menghindarkan segala bentuk ancaman kekerasan yang menimpa anak. “Mudah-mudahan hak anak untuk bebas dari ancaman, hak untuk tumbuh dan berkembang sesuai bakat dapat terpenuhi,” harapnya, dikutip dari purbalinggakab.go.id.

Pada kesempatan lain, Kanit PPA Polres Purbalingga, Aiptu Hesti Nugrahaeni, selaku pemateri turut menjelaskan kekerasan terhadap anak dapat dicegah dengan membangun kesadaran bersama pentingnya mencegah bullying. Pencegahan dapat dilakukan, baik di rumah, sekolah dan masyarakat.

Selanjutnya psikolog dari RSUD Goeteng Taroenadibrata, Kurniasih Dwi memaparkan, sedikitnya terdapat 5 upaya yang bisa dilakukan orang tua terhadap anaknya guna mencegah kasus kekerasan.

“Orang tua bisa memberikan bekal dasar pada anak saat berinteraksi dengan orang lain yaitu dengan memperkenalkan area pribadi dan public dengan bahasa yang mudah dipahami,” terangnya

Kemudian, sebaiknya ada jalinan komunikasi yang intens agar anak merasa dekat dengan orang tua. Kemudian jelaskan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Selain itu, berdiskusi dan menghargai pendapat anak. Dan yang kelima, yakni memberikan pengawasan dan tanggungjawab pada anak. (jt/ion)