
Tekan Inflasi, Puluhan Ton Beras Medium Dijual di Bawah Harga Pasaran (Foto: Dok Pemkab Semarang)
SEMARANG, KanalMuria – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Semarang menggandeng Bulog terus melakukan operasi pasar beras guna menekan kenaikan harga. Untuk itu, puluhan ton beras kelas medium dijual langsung kepada warga yang membutuhkan dengan harga di bawah pasaran.
Operasi pasar ini digelar di halaman Kantor Kecamatan Banyubiru. Warga secara bergantian membeli beras yang disediakan. “Setiap kegiatan, disediakan beras kelas medium sebanyak seribu sak masing-masing berisi 5 kilogram,” terang Purwito, perwakilan pengelola gudang Bulog Bawen, di sela-sela kegiatan, Kamis (06/04).
Mengutip dari semarangkab.go.id, anggota TPID, yang juga Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Wigati Sunu, memantau langsung penjualan beras murah di Banyubiru.
Menurutnya, kegiatan ini diharapkan dapat menekan gejolak harga beras di pasaran. Sekaligus menjaga tingkat inflasi di angka wajar. Pihaknya juga telah bersurat ke Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mendukung bazar murah kebutuhan pokok masyarakat menjelang Lebaran 2023 mendatang.
Data di Dispertanikap, telah dilaksanakan operasi pasar sejak pertengahan Maret lalu. Di antaranya di Bandungan, Ambarawa, Tuntang dan Bringin. Setiap kegiatan, disediakan 5 ton beras dengan harga Rp8.500 per kilogram. Harga itu di bawah harga pasar yang telah mencapai Rp10 ribu lebih.
Sementara itu Analis Pasar Hasil Pertanian Dispertanikap, Tusti menjelaskan operasi pasar beras dinilai efektif menekan gejolak harga di pasaran. Masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga murah lewat operasi pasar ini. Sehingga mereka tidak berbelanja ke pasar. Kondisi ini diharapkan dapat menahan harga tidak semakin naik.
“Bazar beras murah dan kebutuhan pokok lainnya akan dilaksanakan pada pertengahan April,” ujarnya. (jt/ion)