
Tahun 2029, Ditargetkan Pengurangan Sampah Plastik Capai 30 Persen (Foto: Dok Pemkab Wonosobo)
WONOSOBO, KanalMuria – Kelestarian lingkungan hidup menjadi prioritas bersama, baik dalam pembangunan maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mengingat, saat ini semakin banyak permasalahan lingkungan hidup, yang disebabkan dari pengelolaan lingkungan yang kurang tepat
Sebagaimana disampaikan Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo, saat Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Arboretum Kaliangat Wonosobo, pada Kamis (08/06).
Dia mengatakan upaya pengelolaan lingkungan hidup yang lestari menjadi prioritas utama pemerintah. Salah satunya melalui penguatan komitmen tata kelola lingkungan yang berkelanjutan. Karena, pembangunan yang berkelanjutan adalah pembangunan yang peduli akan ketahanan lingkungan.
“Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia ini bukan hanya kegiatan seremoni semata tetapi secara langsung dapat berdampak pada perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan disekitarnya. Maka saya mengajak semua yang hadir di sini, beserta seluruh elemen masyarakat Wonosobo, untuk bersama-sama melakukan upaya-upaya nyata untuk melestarikan lingkungan hidup,” ungkap Andang, dikutip dari wonosobokab.go.id.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh Perangkat Daerah, masyarakat, komunitas, dan berbagai stakeholder yang ada untuk berkomitmen melaksanakan pengelolaan sampah secara komperehensif.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait pengurangan sampah plastik, sampai 30 persen pada 2029. Khususnya ditujukan kepada produsen, baik sektor manufaktur, ritel, serta jasa makanan dan minuman, yang mewajibkan pengurangan sampah produk, wadah, dan kemasan
“Semua persoalan termasuk masalah lingkungan dapat diatasi dengan kerjasama semua pihak, minimal dari diri kita dulu menjaga kelestarian lingkungan,” ungkapnya
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo Endang Lisdiyaningsih menjelaskan, tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) Tahun 2023 adalah Beat Plastic Pollution (Solusi untuk Polusi Plastik).
Hal ini, mengingatkan permasalahan sampah, khususnya sampah plastik yang masih menjadi tantangan tersendiri di ekoregion Kalimantan dan dunia. Sampah juga menjadi kontributor perubahan iklim.
“Momentum Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023, sebagai kampanye terhadap pengelolaan lingkungan hidup terkhusus sampah plastik dan perubahan iklim. Maka mari kita bijak dalam mengelola sampah keluarga dan lingkungan,” pintanya
Lebih lanjut Endang menyampaikan, rangkaian kegiatan diawali pada 3 Juni kemarin, bersama komunitas pecinta sungai dan pemancing melaksanakan tebar benih ikan sebanyak 20.000 ekor di 16 titik di Wonosobo. Selain itu juga ada Program pendampingan kampung iklim yang telah membawa nama baik Wonosobo, provinsi dan nasional
“Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia. Maka setiap orang berkewajiban untuk memelihara fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Krisis lingkungan tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya peran aktif semua pihak,” tuturnya
Endang menegaskan, hasil rembug brayat Wonosobo menghasilkan komitmen bersama untuk mengelola lingkungan hidup sebaik mungkin, melalui upaya pengelolaan sampah plastik dan sampah lainya, dengan mengurangi penggunaan plastik yang tidak perlu, mendaur ulang dan diverifikasi plastik. (jt/ok)