Home » Susun Perbup Tata Kelola Beras Srinar dan Srinuk, Bappedalitbang Sosialisasi Pemanfaatan PVT
Lahan pembibitan padi Rojolele Srinar dan Srinuk sebelum ditanam oleh petani di Klaten.

Lahan pembibitan padi Rojolele Srinar dan Srinuk sebelum ditanam oleh petani di Klaten. (Foto: Dok Diskominfo Jateng)

KLATEN, KanalMuria – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Klaten menggelar sosialisasi pemanfaatan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) beras Rojolele Srinar dan Srinuk.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Klaten, Pandu Wirabangsa menyampaikan, sosialisasi tersebut dilakukan karena saat ini Kabupaten Klaten sedang menyusun Peraturan Bupati (Perbup) terkait Tata Kelola Beras Srinar dan Srinuk. Sosialisasi digelar di Ruang Rapat C2 Setda Kabupaten Klaten Selasa (11/07).

“Dalam rangka penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) diperlukan informasi yang layak dimasukkan dalam Perbup. Maka hari ini kami mengundang Ibu Kapus PVT-PP Kementerian Republik Indonesia untuk memberikan masukkan khususnya terkait hak PVT Srinar dan Srinuk. Harapannya dalam Perbup nanti yang saat ini sedang proses pembahasan, isinya menyeluruh dan memberikan manfaat sekaligus menjadi solusi atas persoalan dari hulu hingga hilir,” jelas Pandu, dikutip dari klatenkab.go.id.

Sementara Kepala Pusat Perlindungan Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVT-PP) Kementerian Pertanian RI, Leli Nuryati menyampaikan PVT merupakan perlindungan khusus yang diberikan negara yang diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor PVT terhadap varietas tanaman yang dihasilkan pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan.

Leli memaparkan pemegang PVT memiliki hak untuk menggunakan dan memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas, berupa benih hasil panen yang digunakan untuk propagasi.

Leli juga menjelaskan, PVT bermanfaat untuk promosi pemuliaan tanaman, pilihan varietas unggul baru tersedia bagi petani dan masyarakat, memudahkan akses varietas dan teknologinya, meningkatkan keragaman genetik, dan mendorong iklim yang kondusif dan kompetitif dalam industri perbenihan.

Terakhir, seluruh undangan melakukan sesi diskusi dan tanya jawab bersama Kepala Pusat Perlindungan Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVT-PP) Kementerian Pertanian RI, Leli Nuryati. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *