Home » Stres Jadi Pengangguran, Pemuda Pekalongan Pilih Gantung Diri
Stres Jadi Pengangguran, Pemuda Pekalongan Pilih Gantung Diri

Stres Jadi Pengangguran, Pemuda Pekalongan Pilih Gantung Diri (Foto: Ilustrasi)

PEKALONGAN, KanalMuria – Diduga stres karena tak kunjung dapat pekerjaan, AM, warga RT 02/RW 01, Desa Karangsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan ditemukan tewas gantung diri. Pemuda 25 tahun itu ditemukan mengakhiri hidupnya di kamar mandi pada Kamis (16/03).

Kapolsek Bojong AKP, Suhadi menjelaskan, korban pertama kali ditemukan Kusriyah, 46, saat akan ke kamar mandi. Saat sampai di kamar mandi, dia mendapati korban dalam keadaan sudah tergantung menggunakan tali rafia.

“Setelah itu, saksi membangunkan Sapuan, 52, suaminya yang sedang tidur di kamarnya. Berdasarkan keterangan dari keluarga, kejadian ini sekitar pukul 05.00 WIB dan baru dilaporkan ke polsek sekitar pukul 07.00 WIB,” kata Suhadi.

Sapuan, paman korban, lantas memotong tali rafia menggunakan pisau. Kemudian memindahkan jenazah korban ke ruang depan rumah.

“Korban merupakan warga Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, keponakan pemilik rumah, dan sudah tinggal di sana selama dua bulan terakhir,” lanjutnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inafis Polres Pekalongan, petugas menemukan barang bukti berupa satu buah tali tambang berwarna hijau dengan bentuk tali simpul hidup dengan panjang 108 cm, diameter lingkar 10 cm. Petugas juga menemukan sebuah tali tambang berwarna biru berbentuk lilitan dengan simpul tali hidup dengan panjang 60 cm.

Sedangkan pada tubuh korban ditemukan bekas lilitan tali di bagian leher. Lalu dari alat kelamin keluar cairan dan wajah atau kepala korban dalam keadaan membiru diduga karena otak kekurangan oksigen.

“Dari olah TKP tim Inavis dan keterangan dari tim medis dari Puskesmas Bojong 1, tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan. Jadi, korban meninggal dunia murni gantung diri,” imbuhnya.

Sementara dari keterangan keluarga, korban berkarakter pendiam dan memiliki gangguan kejiwaan karena stress tidak kunjung mendapat kerja. Korban merasa sudah dewasa, dan enggan merepotkan orang tua.

“Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan keluarga korban menolak dilakukan autopsi. Bahwa, korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman,” ujar Suhadi. (jt/iby)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *