
Sikapi Hoaks, Masyarakat Lebih Bijak Tiap Informasi dari Medsos (Foto: Dok MC Batang)
BATANG, KanalMuria – Maraknya penyebaran kabar hoaks tentang penculikan melalui pesan suara, ke sejumlah grup, menimbulkan kecemasan, baik orang tua maupun anak itu sendiri.
Menyikapi kabar tersebut, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), DP3AP2KB Batang, Utariyah Budiastuti mengatakan, masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi setiap informasi yang didapat melalui media sosial.
“Kami belum pernah mendengar tentang kasus penculikan. Apapun bentuk kabar itu, baik pesan suara, tetap harus diwaspadai,” katanya, di Kantor DP3AP2KB Batang, Kamis (02/02).
Dikutip dari laman batangkab.go.id, ia mengimbau, sebagai orang tua wajib memantau putra-putrinya. Jadi anak harus dijemput langsung orang tuanya. Kalau pun meminta tolong dengan orang lain, harus yang bisa dipercaya.
Ia juga menyayangkan, adanya pesan suara yang tersebar di grup WhattsApp dan lainnya, namun tidak ada kejelasan informasi di dalamnya. “Informasi yang disebarkan itu sepenggal, tidak diberitahukan lokasinya, waktunya, siapa korbannya, sehingga orang tua jadi takut. Sehingga kita tidak bisa mengklarifikasi kabar itu benar atau tidak,” jelasnya.
Bersikap waspada tentu diperbolehkan, hanya tidak perlu berlebihan, sehingga tidak menimbulkan ketakutan. “Diberi tahu sewajarnya, sehingga anak tidak merasa cemas,” tuturnya.
Ditemui secara terpisah, Kepala TK Bakti Kalisari, Rusmalina mengatakan, kewaspadaan terhadap kabar bohong penculikan memang perlu, tetapi tidak perlu berlebihan.
“Beberapa hari ini dunia maya dihebohkan dengan tersebarnya hoaks penculikan anak, ya di Facebook, Instagram sampai grup WhattsApp. Kami sudah menyampaikan arahan kepada para guru untuk menutup pintu gerbang saat kegiatan belajar mengajar dan ketika ada tamu pun kami konfirmasi kebenaran identitasnya, demi keamanan dan kenyamanan bersama,” terangnya.
Imbauan pun telah disampaikan kepada orang tua murid, untuk selalu berkomunikasi dengan guru ketika menjemput langsung maupun meminta bantuan saudara untuk menjemput anak.
“Berbeda ketika arahan itu disampaikan ke anak, tentu menggunakan bahasa yang lebih santun dan mudah dipahami,” ujar dia.
Ia mengapresiasi, kesigapan pihak kepolisian yang bertindak cepat dengan menggelar patroli ke sejumlah lembaga pendidikan.
“Beberapa hari lalu ada mobil polisi berpatroli ke lingkungan Taman Lumba-Lumba dan sekitarnya. Alhamdulillah ada perhatian dari pihak kepolisian kepada kami, jadi ada kepastian keamanan untuk anak-anak,” ungkapnya. (jt/ion)