Kanal Muria
Pati, 30 Januari 2025
Moh Deki Naufal, seorang pemuda dari Dukuh Posono, Desa Klakahkasihan, Kecamatan Gembong, terkena musibah ketika dia memarkir mobilnya di sekitar Alun-Alun Simpang lima Pati.
Setelah diberitahukan kepada tukang parkir pada Selasa (28/1) malam, sepeda motornya hilang.
Sekitar jam 19.00, peristiwa itu bermula saat dia mengunjungi keramaian perayaan Imlek di Pecinan Pati. Naufal memarkir mobilnya di dekat pusat keramaian karena banyaknya pengunjung.
Dia mengatakan bahwa Alun-Alun Pati sangat ramai, dan dia dan teman-temannya memarkir di bagian timur dekat ATM BNI.
Dia diminta untuk tidak mengunci dan diminta tukang parkir untuk meletakkan motornya. Tidak ada keraguan padanya bahwa dia akan meninggalkan motornya di tempat tersebut karena tukang parkir telah mengaturnya.
Namun, kejadian tak terduga terjadi saat dia hendak meninggalkan Alun-Alun. Motornya hilang.
Dia mengatakan, “Saya tanya tukang parkir, dia bilang dia tidak tahu dan diminta menunggu sampai sepi. Setelah jam 22.00, motor saya tidak ditemukan juga, jadi saya melapor ke Polsek Pati Kota.”
Dia bilang dia menyesal karena tidak mengunci stang motornya karena dia mengikuti saran tukang parkir agar mudah ditata.
Dia mengatakan, “Saya mengikuti saja karena saya menganggap tukang parkir benar-benar menjaga motor saya. Saat itu juga diminta uang parkir sebesar Rp 5.000 di awal dan tidak diberi karcis.” Dia berharap laporan itu akan segera ditangani oleh pihak berwajib.
Pada saat yang sama, pemuda ini menyarankan orang-orang untuk tidak mudah memarkir mobil mereka di pinggir jalan jika kondisinya rawan, terutama jika mobil mereka tidak dikunci.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama dan Kapolsek Pati Kota Iptu Heru Purnomo. Dia menyatakan bahwa mereka telah menyelidiki pengaduan dan masih menyelidikinya.
