
Secuil Kisah Pekerja Perbaikan Jalan Provinsi yang Setia Hingga 17 Tahun (Foto: Dok Humas Pemprov Jateng)
MAGELANG, KanalMuria – Bagi Nurul Qorib, seorang pekerja perbaikan jalan provinsi Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) wilayah Magelang, sukses menambal jalan berlubang menjadi kepuasan pribadi. Pria warga Dusun Jurang, Desa Salak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang itu sudah menekuni profesi pekerja perbaikan jalan hampir 17 tahun.
Baginya, suasana kondusif dan rekan kerja yang nyaman di kalangan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jateng yang membuatnya bertahan hingga hampir 17 tahun. Mas Ul, sapaan Nurul Qorib diketahui merupakan anggota kelompok masyarakat (pokmas) BPJ wilayah Magelang, yang di antara tugasnya ikut menangani perbaikan jalan.
“Saya bekerja sudah hampir 17 tahun. Dan, Alhamdulillah, selama 17 tahun bekerja di BPJ Magelang, saya merasa nyaman dibandingkan bekerja yang lalu,” kata Mas Ul saat menyelesaikan perbaikan jalan di depan Pasar Tempuran, Kabupaten Magelang, Jumat (17/03).
Pria 40 tahun itu mengaku selama menekuni pekerjaan tersebut, dapat memperoleh kesejahteraan yang layak. Sehingga bisa mencukupi kebutuhan keluarga, termasuk membiayai sekolah anak semata wayangnya.
“Terima kasih banyak sudah diperkenakan bekerja di BPJ Magelang. Sekali lagi terima kasih Pak Gubernur. Semoga sehat selalu, semangat. Semoga selalu sehat dan jaya,” ujarnya dikutip dari laman Pemprov Jateng.
Selain mempunyai suasana dan rekan yang mendukung, Mas Ul juga menerima gaji sesuai nilai UMK di Magelang serta fasilitas BPJS. Hal itu membuatnya betah bekerja menjadi pekerja perbaikan jalan provinsi.
“Manfaatnya (BPJS, Red) bisa membantu mengurangi biaya kalau ada musibah. Kita harapkan semoga jangan ada yang kena musibah,” ucap Mas Ul.
Dukanya selama bekerja, bebernya, yaitu harus siap pulang malam menangani infrastruktur bila terjadi peristiwa bencana. Tidak hanya itu, saat bekerja menangani perbaikan jalan juga harus menghadapi risiko.
Seperti harus hati-hati bila ada pengguna jalan yang membandel saat perbaikan jalan. “Pernah hampir celaka. Ceritanya, pengendara kan ada yang kurang hati-hati, dikasih rambu tapi ada yang nyelonong saja,” cerita dia.
Dari itu semua, kata Mas Ul, ada satu perasaan yang membuatnya merasa puas. Yaitu bila masyarakat pengguna jalan puas, karena jalan yang rusak sudah selesai diperbaiki.
“Senang bisa membantu orang lain, bisa bikin pengguna jalan jadi nyaman,” ungkapnya bangga. (iby/ion)