
Ribuan Nelayan di Kendal Menerima Bansos Dampak inflasi BBM (Foto: Dok Pemkab Kendal)
KENDAL, KanalMuria – Pemkab Kendal menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) kepada 1.948 nelayan. Bantuan ini disalurkan guna mengatasi dampak infasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi, Selasa (13/12).
Penyerahan bantuan diberikan langsung Bupati Kendal Dico M Ganinduto melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal. Bantuan yang diberikan secara total adalah Rp 584,4 juta dengan nominal per nelayan Rp 300 ribu, target utamanya nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Pemberian Bansos tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 134/PMK.07 Tahun 2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Dampak Penanganan Inlasi. Dimana Pemerintah Kabupaten/Kota wajib menganggarkan dana dari APBD untuk Bansos, bagi kelompok masyarakat yang terdampak Inflasi, dengan salah satu unsur wajib adalah Nelayan.
Dinukil dari laman kendalkab.go.id, Bupati Dico menyampaikan, pemerintah telah melakukan regulasi anggaran dan membuat petunjuk teknis pemberian bantuan dampak penanganan inflasi kepada yang berhak mendapatkan. Untuk Bansos difokuskan kepada nelayan TPI yang ada di Kendal, dengan jumlah nelayan yang telah terdata pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).
“Bantuan yang diberikan ini semoga dapat sedikit meringankan beban yang saat ini dialami para nelayan. Kemudian terkait BBM subsidi, pemerintah daerah tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kuota BBM yang cukup bagi para nelayan,” jelas Dico.
Adapun salah satu program yang nantinya dikembangkan pada 2023 bagi nelayan, dengan mencoba melakukan pemanfaatan Bahab Bakar Gas (BBG). Untuk itu, saat ini pemkab sedang melakukan instalasi pipa distributor gas.
Dengan adanya pipa gas, Pemkab Kendal mencoba mengoptimalkan Stasiun BBG sebagai pilot projek yang nanti dapat dimanfaatkan oleh Nelayan. “Tahun depan kita akan coba anggarkan untuk melakukan konversi mesin yang semula menggunakan solar menjadi gas. Kemudian kita tinggal melihat apa yang menjadi kendala, yang pasti kemungkinan besar penggunaan gas bisa menekan biaya bila dibandingkan menggunakan solar,” ujar Bupati.
Sebagai pilot projek awal, Dico M. Ganinduto telah melakukan komunikasi dengan Direktur Utama PGN untuk pembangunan Stasiun BBG yang diperuntukan bagi para nelayan.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal Hudi Sambodo menyampaikan, Kabupaten Kendal nantinya akan memiliki 3 tambahan TPI yang akan dibangun pada tahun 2022 dan 2023.
“Tahun ini dibangun TPI di Biru kemudian TPI di Jomblong 2023 dan akan ada pembangunan Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Bandengan,” jelas Hudi Sambodo.
Sementara itu total nelayan yang ada di Kendal seluruhnya mencapai 12 ribu. Namun menurut data dari DKP hanya 30 persen nelayan yang masuk di TPI. (jt/ion)