Home » Rendang Jadi Tema Google Doodle Hari Rabu, 21 Agustus 2024
rendang, makanan khas Padang yang mendunia

Rendang, makanan khas Padang yang mendunia

JAKARTA, Kanalmuria.comSaat kita bicara tentang rumah makan atau masakan Padang, hal pertama yang terlintas pasti adalah rendang. Makanan khas Padang ini memang memiliki cita rasa dan tampilan tersendiri yang sudah terpateri di benak kita. Dan rendang menjadi tema Google Doodle hari ini, Rabu (21/08/2024).

Dalam halaman beranda mesin pencarian Google, tampak memuat ilustrasi rendang di bagian atas. Doodle tersebut juga menampilkan berbagai rempah dan bumbu untuk mengolah makanan ini seperti bawang putih, jahe, serai, cabe, bunga lawang, hingga kelapa.

Google Doodle ‘Merayakan Rendang’

Google Doodle angkat tema rendang

Dalam penjelasannya Google menuliskan bahwa doodle ini ‘merayakan rendang’, semur khas Indonesia yang dibuat dengan santan. “Rendang secara resmi diakui sebagai hidangan nasional Indonesia dan ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia,” tulis Google.

Dan Google memilih tanggal 21 Agustus untuk menjadikan rendang sebagai tema Google Doodle. Itu karena bertepatan dengan penghargaan yang diterima Gubernur Sumatera Barat dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk acara memasak rendang daring terbesar sepanjang masa.

Google juga menjelaskan asal usul makanan khas Padang ini yang sudah bermula sejak abad ke-16. “Meskipun orang Minangkabau meminjam teknik kari seperti menggunakan banyak rempah dan santan, mereka memasak hidangan tersebut lebih lama hingga mengental. Sehingga kuahnya tidak terlalu kental.”

“Antara migrasi dan perdagangan yang berkembang pesat di Asia Tenggara, makanan tersebut menjadi populer di negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura.”

“Berbagai budaya juga telah memberikan sentuhan tersendiri pada hidangan klasik ini. Misalnya, Filipina menggunakan rempah-rempah asli yang dicampur dengan palapa dan menambahkan gula muscovado.”

Selain di Indonesia, Google Doodle untuk ‘merayakan rendang’ ini juga ditampilkan di sejumlah negara lain yaitu Inggris, Polandia, Singapura, Australia dan Selandia Baru.

Tak mengherankan Google memilih rendang sebagai doodle mereka hari ini. Makanan warisan asli Indonesia ini pernah ditetapkan menjadi makanan terenak nomor 1 di dunia pada tahun 2017.

Saat itu, CNN International merilis daftar ’50 Makanan Terenak di Dunia’ dengan rendang menempati urutan nomor satu disusul nasi goreng di nomor duanya. Penentuan tersebut didasarkan pada voting pada laman media sosial Facebook dan berhasil menghimpun 35.000 suara.

Sejarah

Berasal dari bahasa Minang, randang yang merujuk pada teknik memasak bernama marandang. Teknik marandang  berarti mengolah makanan dengan cara mengaduk masakan dalam waktu yang lama hingga masakan menjadi kering.

Hidangan ini merupakan hasil akulturasi budaya yang masuk ke Minang, yaitu kari dari India. Ahli antropologi Universitas Andalas, Yevita Nurti mengatakan, “Sajian khas Minangkabau memang punya banyak pengaruh dari India dan Pakistan dari segi bumbu. Bumbu tersebut kemudian mulai menyebar dan dimodifikasi oleh masyarakat Minang.”

Bagi orang Minang, Hidangan ini bukan hanya sekadar masakan, tetapi juga berkaitan dengan budaya marantau (merantau), serta budaya pandai besi. Karena dikenal sering merantau, orang Minang akan membawa bekal rendang, karena awet dan tahan lama.

Filosofi

Menurut ilmu gastronomi, rendang merupakan manifestasi dari filosofi masyarakat Minangkabau, yaitu kesabaran, kebijaksanaan, dan ketekunan. Hal ini digambarkan dari proses memasaknya yang lama membutuhkan kesabaran, ketekunan dalam mengaduk hingga santan mengering. Kemudian kebijaksanaan dalam mengatur api pada saat proses memasak berlangsung.

Selain itu, juga ada filosofi dari setiap bahan yang digunakan dalam pembuatan sajian klasik ini. Yaitu :

  • daging melambangkan prosperity (kesejahteraan),
  • rempah-rempah melambangkan enhancement (peningkatan),
  • santan kelapa melambangkan integrity (persatuan),
  • cabai merah melambangkan good lesson (pelajaran baik).
Rumah makan Padang dengan berbagai jenis makanan

Menurut masyarakat Minang, ada filosofi yang lebih mendalam dari hidangan khas ini. Di antaranya :

  • daging yang merupakan bahan utama melambangkan orang yang dituakan atau niniak mamak dan bundo kanduang dalam bahasa Minang yang akan memberikan pemahaman baik dan kemakmuran bagi generasi-generasi berikutnya.
  • Selanjutnya, ada karambia (kelapa) yang melambangkan cadiak pandai (kaum intelektual) yang akan menjadi pemersatu antarkelompok ataupun individu dalam kehidupan bermasyarakat di Minangkabau.
  • Ketiga adalah lado (cabai) yang melambangkan alim ulama yang tegas dalam mensyiarkan agama dan memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat.
  • Terakhir, pemasak (bumbu) dari rempah-rempah yang beragam jenisnya melambangkan persatuan setiap individu yang tinggal di Minangkabau yang memiliki perannya masing-masing untuk memajukan kehidupan sosial masyarakat.

Identitas Orang Minang

Bagi masyarakat Minang, rendang bukan hanya sebuah masakan saja, tetapi juga sebagai identitas mereka sebagai orang Minang itu sendiri. Bagi mereka, hidangan ini merupakan kebanggaan dan makanan terhormat karena biasanya disajikan dalam acara-acara adat yang sakral. Seperti upacara penobatan datuk, pernikahan, makan bajamba, batagak panghulu dan acara adat lainnya.

“Kalau yang namanya rendang itu wajib harus ada, dan itu dibuat bersama-sama. Kalau tidak ada, biasanya para kaum tetua akan mempertanyakan,” papar Yevi.

Salah satu ciri khas resto Padang, membawa banyak piring di satu tangan

Untuk membuat masakan ini dalam jumlah yang banyak, ada tim khusus yang dijuluki sebagai tim delapan. Tim ini akan mengurus keperluan memasak rendang. Namun khusus untuk acara pernikahan, tim delapan akan memasak rendang sejak dari tujuh hari sebelum acara dimulai.

Namun, ada satu hal yang menjadikan makanan ini makin unik. Yaitu jenis rendang yang disajikan dalam berbagai acara adat akan berbeda-beda, disesuaikan dengan fungsinya. Rendang untuk acara batagak pangulu (datuak) akan berbeda dengan rendang untuk acara sunatan. Dan atau rendang untuk manjalang bako akan berbeda dengan rendang dalam pesta biasa.

»˜dikutip dari berbagai sumber˜«

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *