Ratusan warga tampak memadati halaman Pengadilan Negeri (PN) Pati pada Rabu pagi, 24 Desember 2025. Mereka datang untuk menyaksikan sidang perdana Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto, dua tokoh yang dikenal sebagai bagian dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) dan kini berstatus terdakwa dalam sebuah perkara hukum.
Kehadiran massa tersebut merupakan bentuk solidaritas dan dukungan moral kepada Botok dan Teguh. Sejak pagi hari, para pendukung berdatangan secara berkelompok dari berbagai wilayah di Kabupaten Pati, menciptakan suasana ramai di sekitar gedung pengadilan.
Koordinator simpatisan AMPB, Fajar Fajrullah, menyebutkan jumlah massa yang hadir diperkirakan mencapai sekitar 500 orang. Ia menuturkan bahwa sebagian besar peserta merupakan warga dari sejumlah kecamatan, termasuk simpul-simpul gerakan yang sebelumnya juga aktif dalam aksi pada 13 Agustus 2025 lalu.
Menurut Fajar, tujuan utama kehadiran warga bukan untuk menekan aparat hukum, melainkan mengawal jalannya persidangan agar berlangsung secara adil dan terbuka. Ia menilai perkara yang menjerat kedua terdakwa lebih bersifat administratif, sehingga penanganannya diharapkan dilakukan secara proporsional dan tidak berlebihan.
Sidang perdana ini menjadi tahapan awal proses hukum yang harus dijalani Botok dan Teguh. Sebelumnya, pihak kuasa hukum sempat menempuh upaya penyelesaian melalui mekanisme restorative justice, namun belum membuahkan hasil sehingga perkara tetap berlanjut ke meja hijau.
Meski jumlah pendukung cukup besar, situasi di sekitar PN Pati terpantau aman dan terkendali. Aparat keamanan berjaga dan mengatur arus lalu lintas guna memastikan aktivitas persidangan berjalan lancar tanpa gangguan dari luar ruang sidang.(*)
