Home » Punya Keunggulan, Tambak Bandeng Donorojo Didorong Menjadi Tambak Budidaya Intensif
Punya Keunggulan, Tambak Bandeng Donorojo Didorong Menjadi Tambak Budidaya Intensif (Foto: Dok Diskominfo Jepara)

Punya Keunggulan, Tambak Bandeng Donorojo Didorong Menjadi Tambak Budidaya Intensif (Foto: Dok Diskominfo Jepara)

JEPARA, KanalMuria – Dekatnya akses ke laut utara Jawa, Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, punya akuakultur yang masif. Utamanya kawasan atau klaster tambak budi daya bandeng khas Jepara, dinamakan Bandeng Kartini. Keunggulannya ada di rasa dan kualitas ikan, tak beraroma lumpur. Tiap panen kerap dinanti pasoknya untuk pasar-pasar besar, antara lain Juwana, Semarang, hingga Jakarta.

“Bandeng Kartini di Donorojo ini memiliki satu keunggulan tidak bau tanah, dibanding bandeng-bandeng yang lain. Harga jual di pasar juga masih tinggi, bisa terpaut Rp2 ribu. Di pasar pun kalau bandeng dari daerah sini lebih cepat laku,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Jepara Farikhah Elida, Senin (25/09) lalu.

Selama ini usaha tambak bandeng di Ujungwatu masih menggunakan metode tradisional. Dari 1 hektare tambak hanya mampu panen 1,5 ton ikan. Sementara luas keseluruhan tambak di sana mencapai 300 hektare. Kini, pemerintah melalui Dinas Perikanan tengah mengenalkan metode semi-intensif budi daya Bandeng Kartini dalam model kawasan atau klaster.

Selain telah memberi penyuluhan para petambak, upaya perbaikan kawasan tambak, juga mengenalkan pemanfaatan listrik dan penggunaan teknologi, seperti kincir air. Tujuannya agar meningkatkan produktivitas hasil panen.

Termasuk melengkapi sarana jalan produksi berupa cor beton. “Ini tengah kami coba jadikan kawasan, dalam 1 hektar ada 20 ribu ikan. Pengelolaannya sudah semiintensif, sudah ada teknologinya,” tutur Elida, dikutip dari jepara.go.id.

Saat ini, kata dia, baru 5 hektare tambak yang sudah dijadikan klaster. Itu sebagai permulaan, sesuai surat keputusan Menteri Perikanan Nomor 16 Tahun 2022. Setelah jadi klaster lengkap dengan cara budi daya semiintensif, diperkirakan hasil panennya dapat mencapai 2 kali lipat per musim, atau lima bulanan. Rencananya, panen atas budi daya metode ini sekitar dua bulan lagi. “Kalau panen jadinya 3 ton (per hektare),” kata dia.

Tak sebatas pada proses budidaya, Dinas Perikanan juga mendukung penuh upaya peningkatan nilai tambah Bandeng Kartini. Keluarga dari petambak didorong bisa menciptakan inovasi produk-produk olahan berbahan dasar bandeng, seperti otak-otak, nugget, bakso, abon, dan lain sebagainya.

“Setelah panen kan langsung dijual keuntungannya hanya itu. Namun, jika melalui pengolahan melibatkan para istri, itu akan lebih tinggi nilai jualnya, dia keuntungannya lebih banyak,” ujarnya.

Data sepanjang tahun 2022, nilai produksi bandeng di Jepara sebesar 149.309.950 kilogram. Jumlah ini dihasilkan dari empat kecamatan. Donorojo jadi wilayah paling produktif dengan hasil 74.654.950 kilogram. Diikuti Kedung 37.327.500 kilogram, Mlonggo 22.396.500 kilogram, dan Kecamatan Jepara 14.931.000 kilogram. (tra/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *