
Pulang Bertani, Nenek asal Grobogan Tewas Tertabrak Kereta (Foto: Dok Polsek Toroh)
GROBOGAN, KanalMuria – Ngasiyem, 83, tewas tertabrak kereta api di Dusun Kaluwan, Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Insiden yang menimpa nenek warga Dusun Nanggungan, Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon itu terjadi pada Rabu (17/05) sekitar pukul 16.39 WIB.
“Korban meninggal di lokasi kejadian dengan luka serius setelah sempat terseret 500 meter,” kata Kapolsek Toroh, AKP Sapto
Dia menjelaskan, insiden itu bermula saat Ngasiyem tengah berjalan di rel kereta api di sekitar TKP usai bertani. Setelah tiba di lokasi, disaat bersamaan, tengah melaju KA Ambarawa Express dari arah timur ke barat.
Tak mengetahui adanya kereta api yang melintas, korban akhirnya tertabrak dan tubuhnya terbawa pada bagian depan KA Ambarawa Express tersebut. “Korban masih menempel pada kereta api bagian depan, kemudian karena masinis mengetahui kejadian tersebut lalu berupaya berhenti dan turun mengevakuasi korban dibantu oleh warga,” lanjut Saptono
Usai dievakuasi, jasad korban kemudian diangkut mobil ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) menuju rumah duka. “Tidak ada tanda kekerasan dan jenazah diserahkan keluarga untuk dimakamkan. Menurut keterangan keluarga, korban selama ini pikun dan sering keluar rumah tanpa pamit,” ujar Saptono
Sementara itu, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko menyebut insiden itu menyebabkan perjalanan kereta sempat mengalami keterlambatan.
“Kereta berhenti luar biasa di km 13+600 jalur hilir antara stasiun Jambon-Gambringan untuk melakukan pengecekan rangkaian,” katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya menerima informasi masinis Ka 269f Ambarawa Ekspres jurusan Surabaya Pasarturi-Semarang Poncol. Masinis melaporkan, kereta yang dibawanya menabrak orang di km 14+100.
“Sebelumnya masinis telah membunyikan klakson lokomotif, semboyan 35,” imbuhnya. (iby/ion)