
Produktivitas Cabai Kabupaten Magelang Jadi Fokus Kementan(Foto: Dok Pemkab Magelang)
MAGELANG, KanalMuria – Kabupaten Magelang menjadi salah satu penyangga utama pasokan cabai ke Jabodetabek dan wilayah lain di nusantara. Produktivitas cabai dari Kabupaten Magelang menjadi perhatian Kementan dalam upaya konsentrasi menjaga inflasi yang rentan terhadap tingginya curah hujan.
Hal tersebut dikatakan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) pada Kementrian Pertanian, Andi Muhamad Idil Fitri saat meninjau lahan cabai kelompok tani di Dusun Gono, Desa Gejagan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Di desa ini ada 15 hektar tanaman cabai yang hasil panennya cukup baik. “Kita turun ke lapangan untuk mengetahui seperti apa sih kondisi yang ada di lapangan terhadap pemilik. Alhamdulillah ini sangat baik untuk pertemuannya dan bisa diandalkan untuk menjaga stabilitas harga,” katanya, Senin (13/02).
Mengutip dari laman magelangkab.go.id, dalam kesempatan itu, Direkur STO Kementan juga menyempatkan berdialog dengan para petani setempat terkait serangan hama atau lainnya.
Menurutnya, cuaca ekstrem seperti sekarang ini sangat berdampak dengan produktivitas panen cabai petani yang turun sekitar 20 persen. Sehingga dikhawatirkan mengganggu pasokan ke pasar.
Ia menambahkan, setelah dilihat, memang ada penyakit virus kuning yang sudah mewabah ke nasional dan pihaknya akan mencoba untuk mencari formula seperti apa untuk mengatasi virus kuning tersebut.
Namun, Idil mengakui para petani di Kabupaten Magelang mampu beradaptasi dengan hama kuning tersebut. Terbukti, mereka telah menemukan satu varietas tanaman cabai yang kuat terhadap serangan vrus ini, sehingga mungkin bisa jadi referensi ke depan para petani lain.
“Apakah memang kita cari sumber virusnya atau memang dari benihnya sendiri yang harus kita stop. Karena kita tidak tahu seperti apa ini ke depan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan menyampaikan data capaian untuk alokasi cabai APBN tahun 2022 seluas 145 hektare. Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga cabai nasional, Distan Pangan Kabupaten Magelang bersinergi dengan kawasan di mana ini di bawah pengelolaan Koperasi Tani yang ada di Kecamatan Grabag.
Bahkan untuk ketersediaan cabai di Kabupaten Magelang selalu surplus setiap musim. Baik untuk kebutuhan konsumen lokal maupun pasokan ke Pasar Induk Jakarta.
“Untuk alokasi 145 ini difokuskankan pada 7 kecamatan di Kabupaten Magelang dan di setiap desa ada minimal 10 hektare,” jelas Romza.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas, menambahkan, untuk menjaga pasokan dan stabilitas cabai di Kabupaten Magelang dan wilayah Jawa Tengah pihaknya mencatat terdapat 2.000 hektar lebih tanaman cabai siap panen untuk mencukupi kebutuhan lokal tersebut.
Jumlah tersebut, lanjut Ade, juga menjadi bagian dalam antisipasi pasokan pada momen hari besar keagamaan nasional.
“Sampai saat ini, produktivitas cabai rawit per Januari untuk luas tanam 7 hektare. Untuk cabai keriting luas tanam ada sekitar 545 hektar dan cabai besar luas tanamnya 64 hektar. Produksi sendiri per Januari ini melebihi luas tanam yang ada,” tuturnya. (jt/ok)