
PATI — Sektor perikanan tangkap di Kabupaten Pati menunjukkan kinerja yang solid sepanjang satu tahun terakhir. Total hasil tangkapan nelayan tercatat mencapai sekitar 56 ribu ton ikan, menjadikan wilayah pesisir utara Jawa Tengah ini sebagai salah satu sentra produksi perikanan laut yang cukup diperhitungkan.
Capaian tersebut berasal dari aktivitas nelayan di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) yang tersebar di wilayah pesisir Kabupaten Pati. Jenis ikan yang didaratkan pun beragam, mulai dari ikan pelagis kecil, pelagis besar, hingga hasil laut bernilai ekonomi tinggi yang menjadi andalan pemasaran lokal maupun luar daerah.
Produksi yang stabil ini tidak lepas dari peran armada nelayan yang terus beroperasi secara rutin, baik kapal kecil maupun kapal berukuran menengah. Selain itu, kondisi cuaca yang relatif mendukung dalam periode tertentu turut berkontribusi terhadap tingginya volume tangkapan.
Pemerintah daerah menilai sektor perikanan tangkap masih menjadi penopang utama perekonomian masyarakat pesisir. Selain menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, aktivitas perikanan juga menggerakkan sektor lain, seperti pengolahan hasil laut, distribusi, hingga perdagangan di pasar tradisional dan modern.
Meski demikian, sejumlah tantangan masih dihadapi nelayan, mulai dari faktor cuaca ekstrem, fluktuasi harga ikan, hingga kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana pendukung. Untuk itu, pemerintah daerah terus mendorong penguatan fasilitas TPI, peremajaan armada, serta peningkatan kualitas penanganan hasil tangkapan agar nilai jual ikan semakin meningkat.
Dengan potensi hasil laut yang besar, Kabupaten Pati diharapkan mampu menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pengelolaan yang lebih modern dan berkelanjutan.
Sumber:
“Setahun, Perikanan Tangkap Pati Hasilkan 56 Ribu Ton Ikan”, Suara Merdeka Muria, tayang Desember 2025.






