
Polres Grobogan Amankan 25 Remaja Pelaku Pengeroyokan (Foto: Han/KanalMuria)
GROBOGAN, KanalMuria – Sebanyak 25 remaja diamankan pihak Polres Grobogan setelah melakukan pengeroyokan pada Senin (07/08). Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan menjelaskan, peristiwa itu bermula saat terdapat rombongan remaja yang tengah konvoi, sehingga mengakibatkan perselisihan dengan anak-anak yang nongkrong dipinggir jalan.
Dia melanjutkan, bahwa Tempat Kejadian Perkara (TKP) ada dua tempat pada waktu yang bersamaan.
“Pertama diwilayah Kecamatan Karangrayung, yang kedua jalan Wr.Suprapto yang di wilayah Kota Purwodadi. TKP Suprapto satu korban luka senjata tajam. TKP karangrayung kerusakan sepeda motor dan luka-luka pada satu korban,” terangnya, Kamis (10/08).
Setelah kejadian tersebut, kurang dari 24 jam Satreskrim Polres Grobogan bersama Polsek Karangrayung, berhasil mengamankan 25 orang.
“Ada 11 diantaranya anak-anak, dan 14 dewasa, kemudian kita lakukan pendalaman dan pemeriksaan di Satreskrim Polres Grobogan,” tambahnya.
Anung melanjutkan, saat ini ada 8 orang, yang sudah sesuai keterangan terkait pengeroyokan. Berdasarkan keterangan tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti, apakah mereka bisa menjadi tersangka atau tidak.
“Kemudian dari 8 orang itu ada 2 anak-anak. Terjerat pasal 170 atau penganiayaan secara bersama-sama, atau pengerusakan secara bersama-sama,” tambahnya.
Selanjutnya, terkait pasal 170 itu mereka akan terkena ancaman penjara paling lama lima tahun enam bulan, dan selama-lamanya sembilan tahun jika korban mengalami luka berat.
“Jadi ini kita laksanakan secara cepat, agar tidak meluas terhadap kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya
Anung menyatakan, pihaknya juga masih mendalami modus operandi terhadap para remaja yang berkonvoi sehingga mengakibatkan berselisih paham orang yang ada di pinggir jalan. serta motifnya mereka apa.
Selanjutnya, saat ditanyai terkait kondisi saat terjadinya konflik Kapolres menjawab bahwa anak-anak tersebut tidak ada yang terpengaruh oleh minuman keras.
“Kondisi semuanya sadar, saat terjadinya konflik juga mereka menyadari semua, dan pada saat diperiksa penyidik juga tidak ada yang mabuk minuman keras,” jelas Kapolres.
Sementara hasil pemeriksaan spontan di jalan, diperkirakan karena melihat rombongan konvoi yang blayer-blayer dijalan. “Sehingga menyebabkan yang sedang nongkrong di pinggir jalan menanggapi hal tersebut secara tidak terima, sehingga menimbulkan konflik dan menimbulkan korban,” ujar Anung.
Pihaknya memperingatkan untuk semua pemuda, baik dari kelompok manapun, atau dari aliansi manapun jangan ada yang mencoba-coba melakukan keonaran atau melakukan tindakan yang merugikan orang diwilayah Grobogan.
“Jika ada sekolompok pemuda yang mencoba membuat onar dan mengganggu ketertiban di wilayah Grobogan, akan kami tindak tegas, serta kami tidak memandang dari organisasi atau aliansi mana,” tegasnya. (han/iby)