Suasana Salat Idul Fitri di SDN 1 Setrokalangan, Jumat (21/04) (Foto: Iby/KanalMuria)
KUDUS, KanalMuria – Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti memimpin Salat Idul Fitri 1444 H di SD Negeri (SDN) 1 Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Pada kegiatan keagamaan itu, Abdul Mu’ti menjadi salah satu imam sekaligus khotib dalam penyelenggaraan Salat Idul Fitri 1444 H yang digelar di 34 titik di Kabupaten Kudus.
“Alhamdulillah Salat Idul Fitri berlangsung dengan khidmad, dan jamaahnya terbilang cukup besar untuk ukuran ranting kecil di Desa Setrokalangan dan sekitarnya. Ini merupakan bagian dari bagaimana kita melaksanakan ibadah sesuai Al-Qur’an dan As Sunnah serta diperkuat dengan kajian-kajian ilmu pengetahuan,” kata Abdul Mu’ti setelah memimpin Salat Idul Fitri di SDN 1 Setrokalangan, Jumat (21/04) pagi.
Sebelumnya, pada saat menyampaikan khotbah, Sekum PP Muhammadiyah itu mengajak masyarakat Muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta menjadi hamba Allah SWT yang taat. Mu’ti menjelaskan, taat yang dia maksud adalah dengan mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.
Sebagai umat, lanjutnya, hendaknya menjalankan syariat dari Allah SWT agar memiliki pedoman hidup. “Allah SWT menurunkan syariat agar manusia memiliki pedoman hidup. Allah SWT menurunkan syariat agat manusia sejahtera dan dapat mengaplikasikan ilmu,” imbuhnya.
Dengan suksesnya Salat Ied itu, Mu’ti mengapresiasi semua pihak yang terlibat. “Kami merasa berterima kasih kepada warga, pimpinan ranting dan SDN 1 Setrokalangan yang telah menyelenggarakan acara ini dengan sukses. Pada kesempatan ini saya sebagai Sekum PP Muhammadiyah juga mengapresiasi, baik pemerintah daerah maupun pusat yang telah memberikan dukungan atas pelaksanaan Salat Idul Fitri di berbagai tempat di Indonesia,” lanjutnya.
Meski terdapat perbedaan, dia bersyukur pelaksanaan Salat Idul Fitri dapat berlangsung khidman, aman dan dengan semangat Ukhuwah Islamiyah. Mu’ti berharap situasi tersebut terus terbina di masyarakat, terlebih saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan adanya Pemilu 2024. (iby/de)
