
Peternak Ungkap Penyebab Melambungnya Harga Telur Ayam (Foto: Istimewa)
GROBOGAN, KanalMuria – Harga telur ayam di tingkat peternakan melonjak, dari Rp 24 ribu menjadi Rp 31 ribu per kilogram. Peternak ayam petelur di Desa Nglobar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Agus Utoro menyebut, kenaikan harga itu disebabkan sejumlah faktor.
Menurutnya, faktor pertama karena populasi ayam petelur saat ini belum sepenuhnya pulih. Hal itu berpengaruh terhadap aspek supply and demand telur.
“Harga telur naik ini karena demand naik, karena banyak yang menggelar hajatan. Permintaan jadi tinggi,” kata Agus.
Penyebab berikutnya, Agus menyebut kenaikan disebabkan adanya peningkatan harga pokok produksi, seperti pakan dari pabrik. Sedangkan, pemerintah hingga saat ini tidak dapat mengintervensi harga pakan pabrikan.
Dia menilai, biaya produksi yang tinggi menyebabkan beberapa peternak menjual ayamnya. “Seperti punya saya, pada Januari-Februari, sekitar 2.300 ayam petelur saya jual. Sebelumnya harga pakan per saknya sekitar Rp 320 ribu. Sekarang naik mulai Rp 380 ribu sampai Rp 400 ribu,” lanjut Agus.
Kenaikan harga telur juga diakui Agus dikeluhkan para pedagang yang berlangganan padanya. Hal ini berimbas pada jumlah penjualan.
“Biasanya sehari bisa jual 10 kilogram, sekarang paling cuma bisa jual 5 kilogram saja,” ungkapnya.
Dia berharap harga pakan ternak bisa turun sehingga harga telur bisa turun dan bisa terjangkau seluruh lapisan masyarakat.