
Pertempuran Meletus di Sudan, Puluhan WNI Dievakuasi (Foto: Istimewa)
JAKARTA, KanalMuria – Sebanyak 39 personel Satgas Evakuasi dikerahkan Pemerintah Indonesia untuk menjemput WNI dari Sudan di Jeddah, Arab Saudi. Puluhan WNI itu dievakuasi menggunakan pesawat komersial dari Jeddah pada Senin (24/04).
“Nanti setelah di Jeddah ini kemungkinan akan menggunakan pesawat komersial,” kata Panglima TNI Yudo Margono usai memimpin apel pemberangkatan Satgas Evakuasi WNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (24/04).
Dia menyampaikan, pesawat TNI itu akan berfokus pada proses evakuasi dari Port Sudan ke Jeddah. Yuda menjelaskan, evakuasi WNI melalui udara dari Port Sudan ke Jeddah dianggap memungkinkan untuk dilakukan berulang kali.
Pada tahap pertama, TNI akan menjemput 291 WNI yang dikategorikan darurat. Seperti seperti ibu hamil dan orang sakit.
“Dengan perjalanan 45 menit ke Jeddah, evakuasi sehari bisa selesai. Jika situasinya aman dan mendukung, kalau 45 menit bolak-balik dua-tiga kali bisa. Saat ini kan bisa mengangkut 100 WNI,” ujar Yudo.
Untuk evakuasi berikutnya, Yudo menyebut pihaknya masih menunggu perintah. Namun, dia menegaskan akan menjalankan perintah negara jika memang dibutuhkan, seperti menambah pesawat untuk mengevakuasi.
“Kalau memang dibutuhkan lagi, kita siap untuk menambah pesawat untuk mengangkut,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebut, terdapat 538 WNI di Sudan yang akan dievakuasi dari Khartoum, ibukota Sudan, ke Jeddah. Mereka dikumpulkan di Port Sudan, sebuah kota pelabuhan.
“Alhamdulillah pada 01.00 dini hari waktu setempat, atau 6.00 pagi WIB hari ini, 538 WNI telah tiba dengan selamat di Kota Port, Sudan,” kata Retno dalam siaran video, Senin (24/04).
Para WNI itu terdiri dari perempuan 273, laki-laki 240, dan balita 25 orang Upaya evakasi itu merupakan tahap pertama yang diberangkatkan dari Khartoum pada Minggu (23/04) pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 13.00 WIB.
Retno menginformasikan, waktu tempuh perjalanan darat dari Khartoum ke Port Sudan memerlukan waktu sekitar 15 jam. Belasan jam itu ditempuh sekitar 830 kilometer melalui Kota Atbara, Damir, Miswar dan Kota Sawakin.
Dia melanjutkan, WNI yang dievakuasi sebagian besar merupakan mahasiswa yang tengah berkulih di Sudan. Selain itu, terdapat pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf Kedutaan Besar RI beserta keluarganya.
“Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin oleh Dubes RI di Khartoum. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bus sebanyak 8 buah dan 1 minibus KBRI. Insya Allah persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan,” ujarnya. ucap dia.
Sebagai informasi, Sudan tengah dalam kondisi pertempuran antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan ttu sudah berlangsung selama lebih dari sepekan dan menewaskan ratusan orang.
Selain itu juga membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses layanan dasar dan mengacaukan rencana untuk memulihkan pemerintahan sipil di Sudan.
Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Harris dalam konferensi pers Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (21/04) mengungkapkan, terdapat 413 korban tewas selama pertempuran militer di Sudan. Selain itu, berdasar data pemerintah Sudan, sebanyak 3.551 orang terluka.
Lalu, menurut badan anak-anak PBB (UNICEF), sedikitnya sembilan anak dilaporkan tewas dalam pertempuran di Sudan, dan lebih dari 50 anak terluka parah. Lebih lanjut Margaret mengatakan bahwa telah terjadi 11 serangan terhadap fasilitas kesehatan, termasuk 10 serangan sejak 15 April 2023. (iby/ion)