Home » Peringati Satu Abad, Desa Selo Kirab 1.000 Tumpeng dan Temu Tirta Tujuh Mata Air
Peringati Satu Abad, Desa Selo Kirab 1.000 Tumpeng dan Temu Tirta Tujuh Mata Air

Peringati Satu Abad, Desa Selo Kirab 1.000 Tumpeng dan Temu Tirta Tujuh Mata Air (Foto: Dok Diskominfo Boyolali)

BOYOLALI, KanalMuria – Memperingati satu abad, Desa Selo menggelar Kirab 1.000 tumpeng dan temu tirta tujuh mata air yang diikuti seluruh warga Desa Selo. Prosesi kirab diawali para perangkat desa berbaju prajurit yang diikuti 1.000 tumpeng dan kendi berisi tujuh mata air yang ada bersumber di desa setempat. Tumpeng dan kendi diarak kurang lebih dua kilometer dari lapangan Desa Selo menuju Lodji Soko Giri, Rabu (09/08).

Kepala Desa Selo Andi Sutarno menjelaskan, kegiatan yang baru pertama kali dilakukan ini adalah wujud rasa syukur kepada Tuhan karena hasil bumi yang melimpah di Desa Selo.

Ia mengatakan, 1.000 tumpeng merupakan gambaran kesatuan warga masyarakat Desa Selo yang berjumlah 1008 kartu keluarga (KK), dengan tumpeng-tumpeng yang beraneka ragam terbuat dari nasi, nasi jagung, sayur mayur, dan sebagainya.

Sedangkan kendi berisi air yang diambil dari tujuh sumber mata air, yaitu Sepandan Etan, Sepandan Lor, Sepandan Kulon, Senet, Gebyok, Selo Punting dan Selo Wangan yang sampai saat ini cukup untuk dipergunakan masyarakat.

“Harapan kami dari acara ini untuk masyarakat warga Desa Selo semakin sejahtera, dan semakin erat silaturahmi agar membangun Desa Selo yang bangkit, membangun generasi kreatif,” ungkapnya, dikutip dari boyolalikab.go.id.

Anggota DPRD Kabupaten Boyolali Bowo Hartono mengapresiasi dan mendukung terselenggaranya kegiatan kirab tersebut. Diakuinya, DPRD Kabupaten Boyolali telah menggelontorkan dana bagi masing-masing rukun warga (RW) di seluruh Kecamatan Selo yakni sebesar Rp 40 juta. Salah satu tujuannya, untuk terus nguri-uri budaya yang ada di wilayahnya.

Ia mengatakan, kemajuan zaman dan budaya asing terus menggerus budaya lokal sehingga DPRD Kabupaten Boyolali selalu mendukung agar masyarakat terus menggaungkan budaya yang ada di wilayahnya.

“Karena kalau kita tidak nguri-uri budaya yang ada di wilayah kita, siapa lagi kalau bukan kita. Ketika budaya kita diklaim oleh negara lain, kita yang akan merugi, maka dengan kegiatan ini kami selalu memberikan dukungan,” ujarnya.

Camat Selo Cahyo Wiratno berharap dengan kirab 1.000 tumpeng ini ke depan bisa meningkatkan wisatawan dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Kecamatan Selo.

“Dengan 1.000 tumpeng ini, harapan kami ke depan monggo sesarengan disengkuyung, jadikan Selo sebagai salah satu destinasi wisata unggulan untuk Kabupaten Boyolali,” katanya. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *