Home » Peringatan 1 Sura Ruwat Rawat Borobudur Gelar Berbagai Kegiatan Budaya
Peringatan 1 Sura Ruwat Rawat Borobudur Gelar Berbagai Kegiatan Budaya

Peringatan 1 Sura Ruwat Rawat Borobudur Gelar Berbagai Kegiatan Budaya (Foto: Dok Pemkab Magelang)

MAGELANG, KanalMuria – Tanggal 1 Sura menjadi hari istimewa bagi Komunitas seni budaya Ruwat Rawat Borobudur Kabupaten Magelang. Satu Sura menjadi hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura, bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah yang kali ini jatuh pada Rabu 19 Juli 2023.

Berkaitan dengan itu, Ruwat Rawat Borobudur (RRB) menjadi wahana pertemuan para pecinta seni dan budaya yang berawal dari teman-teman Kawasan Borobudur, namun perkembangnya kini hingga luar Jawa.

“Alhamdhulilah pasca pandemi tahun ini Ruwat Rawat Borobudur telah menginjak yang ke 21 tahun,” kata penggagas RRB Sucoro Rabu (19/07).

Sucoro mengatakan, untuk kegiatan RRB pada bulan Sura, Rabu 19 Juli 2023 adalah tradisi Grebeg Sayur oleh masyarakat di Desa/Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Rangkaian kegiatan itu berlangsung sejak pagi hingga malam yang di antaranya Rembuk Sedhulur (Sarasehan Budaya) Tema Menelisik Petilasan/Prasasti, Sosial Jalur Perjalanan Wisata Semarang-Bawen-Borobudur ke Makam Eyang Suro Gendero, Eyang Brontorejo, Eyang Jogo Leksono, dan pentas kesenian budaya setempat.

Kemudian, imbuh Sucoro pada hari yang sama masyarakat Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang juga menggelar ritual Sesaji Candi Murti dengan hiburan rakyat pementasan Seni Kethoprak Cerita Berdirinya Candi Murti.

Ruwat Rawat Borobudur adalah wahana pertemuan para pecinta Seni dan Budaya, Lintas Keyakinan/Kepercayaan, lintas etnis maupun golongan. Sejak tahun 2003 Ruwat Rawat Borobudur secara terus menerus mengadakan pertemuan melalui kegiatan Budaya.

“Dengan tema-tema terpilih kami tetap konsisten, menyadari dan menjaga bahwa Borobudur adalah sebuah cagar Budaya yang mempunyai nilai spiritualitas sebagai Pusaka Budaya Bangsa,” ujar Sucoro, dikutip dari magelangkab.go.id.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak pembukaan 21 Th RRB pada 21 Januari lalu kegiatanya padat di antaranya pembuatan Film Anak-anak bersama PGRI Kecamatan Pakis bertemakan Pustaka Aksara Borobudur, dilanjut Bersama TV NHK Jepang berjudul Ritual Bhakti Usada Panca Rasa Tunggal, Film ini lebih mengangkat potensi rempah dikawasan Borobudur.

Kegiatan lain Panitia 21 Th RRB bekerjasama dengan Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) mengangkat tema Perayaan 50 Tahun Kebangkitan Nilai Spiritualitas Borobudur Sebagai Pusaka Budaya Bangsa. Melalui kegiatan bersama yang lebih pada kegiatan riset ini kami bisa lebih berkesempatan untuk evaluasi kegiatan rutin yang telah dilakukan sebelumnya, seperti pendampingan acara Tradisi yang rutin digelar diberbagai tempat.

“Alhamdhulilah tetap berjalan lancar dengan mengoptimalkan SDM dan pendanaan swadaya. Festival Kesenian Rakyat yang merupakan agenda Kerjasama dengan Kemendikbud pada 11-12 Agustus nanti memasuki babak final, acara ini akan di gelar di Borobudur,” ujar Sucoro.

Sedangkan kegiatan baru RRB bersama BRIN saat ini adalah Kompetisi Opini yang pada Agustus nanti akan dilanjutkan dengan seminar sebagai Konggres Borobudur 1. Kompetisi Opini/Konggres Borobudur juga mendapat dukungan banyak pihak.

Sucoro berharap, semoga diakhir nanti dapat merumuskan usulan kebijakan Pengembangan Pariwisata Borobudur yang berbasis pada Nilai Spiritualitas. “Di sisi lain melalui riset dan evaluasi bersama BRIN ini kami sangat berharap tahun mendatang sudah ada perbaikan program, sehingga kegiatan RRB tetap berkelanjutan,” ungkapnya. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *