
PATI, Kanalmuria.com-Disrupsi Studio Mendut menggelar Pentas Seni Keliling bertajuk Festival Muria, di Dukuh Dombyang, Desa Jepalo, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Rabu (20/12/2023).
Tujuan dari festival ini yaitu ngelakoni ilmu disrupsi dengan gaya baru untuk mendekatkan diri pada Tuhan yang tidak bersifat ritualitas saja, tetapi dengan andum katresnan, andum bungah, dan saling berbagi atau seduluran.
Dalam festival kali ini, acara menjadi ajang diskusi, ekspresi, ruang berkumpul, dan ruang berkesenian yang bersatu dalam seduluran, seperti yang diungkapkan oleh pelopor dan penggerak acara, Adid Rafael Aris Husaini. Ia berharap budaya seperti ini bisa terus berlanjut, karena dalam kesempatan seperti ini, masyarakat dapat saling berinteraksi dan saling berbagi.
“Acara ini tidak hanya bertujuan untuk bertemu dan berkumpul, namun juga dihiasi dengan berbagai pertunjukan musik,” kata Rafael.
Ia mengungkapkan seumlah band yang turut tampil dan memeriahkan festival di antaranya Sabda Muria, Jamuran, Ki Ageng Khitmir, dan Sholawat Jawa dari Yi Ruslan.
“Festival Muria di Dukuh Dombyang ini diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial antarmasyarakat dan menjadi pengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dalam suasana yang penuh kegembiraan dan semangat, masyarakat saling berbaur dan bergotong royong untuk menciptakan kebersamaan,” ungkapnya.
Rafael berharap festival ini dapat terus menginspirasi masyarakat untuk menjaga budaya berbagi dan saling tolong-menolong. Ia berharap bahwa semangat seduluran dan kebersamaan yang dihidupkan dalam Festival Muria akan terus berkembang dan melestarikan nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya Indonesia.
“Festival Muria diharapkan dapat memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi semua yang hadir,” pungkasnya.(Arif/Al)