Home » Pemkab Pekalongan Deklarasikan 10 Desa Menjadi Desa gong Ceting dan Sajikan 1.000 si Ceting
Pemkab Pekalongan Deklarasikan 10 Desa Menjadi Desa gong Ceting dan Sajikan 1.000 si Ceting

Pemkab Pekalongan Deklarasikan 10 Desa Menjadi Desa gong Ceting dan Sajikan 1.000 si Ceting (Foto: Dok Pemkab Pekalongan)

KAJEN, KanalMuria – Pemkab Pekalongan mendeklarasikan 10 desa menjadi Desa Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting) melalui kegiatan yang digelar di Desa Karanggondang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, Minggu (27/11).

10 Desa yang dideklarasikan menjadi Desa Gong Ceting yakni Desa Kebonsari Kecamatan Karangdadap, Desa Jeruksari Kecamatan Tirto, Desa Watusalam Kecamatan Buaran, Desa Srinahan Kecamatan Kesesi, Desa Kutorejo Kecamatan Kajen, Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni, Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo, Desa Tlogopakis Kecamatan Petungkriyono, Desa Luragung Kecamatan Kandangserang, dan Desa Winduaji Kecamatan Paninggaran.

Dalam kegiatan siang itu juga disajikan sebanyak 1.000 Si Porsi Cegah Stunting (Si Ceting) dalam rangka pencatatan rekor MURI berupa penyajian 14.000 Si Ceting se-Jawa Tengah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan M. Yulian Akbar, S.Sos., M.Si. yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan itu digelar sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Pekalongan, “Sebagaimana kita ketahui stunting ini masih menjadi isu strategis dan termasuk permasalahan serius bagi Pemerintah Indonesia termasuk juga di Kabupaten Pekalongan,” jelasnya.

Sekda menambahkan kegiatan tersebut juga merupakan langkah nyata yang dilakukan pemerintah daerah untuk menurunkan stunting melalui kolaborasi pentahelik, “Ini adalah langkah nyata yang pemerintah lakukan melalui kolaborasi pentahelik. Hari ini kita menggandeng Universitas Jenderal Soedirman (Unseod) dan alhamdulillah berbagai kegiatan telah dilakukan dan sudah berlangsung selama hampir 2 bulan,” imbuh sekda.

Melalui kolaborasi tersebut, sekda menuturkan bahwa Pemkab Pekalongan optimis target penurunan stunting sebesar 3,5 persen per tahun dapat terwujud, “Angka stunting Kabupaten Pekalongan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 kita masih diangka 19,5 persen, tetapi kalau berdasarkan Elektronik Pencatatan Dan Pelaporan Berbasis Gizi Masyarakat (EPPBGM) tahun 2022 sudah diangka 11,04 persen dan target kita 3,5 persen per tahun. Kita optimis target penurunan stunting tiap tahun 3,5 persen ini bisa tercapai. Insya Allah bisa kita selesaikan tentu saja dengan membangun kolaborasi pentahelik,” jelasnya.

Sekda menandaskan, untuk mengatasi permasalahan stunting, Pemkab Pekalongan tidak bekerja sendiri tetapi terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder yang peduli, “Kita perlu mempersiapkan diri dengan segala potensi resolusi yang ada seperti APBD, APBDes, maupun dari perguruan tinggi dan tokoh masyarakat yang peduli. Kita sengkuyung bareng-bareng bergotong royong menangani stunting di Kabupaten Pekalongan,” tuturnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Budi Aji menuturkan dalam kegiatan tersebut juga disajikan berbagai macam menu sehat yang mengandung gizi lengkap. ”Untuk menu kali ini ada protein, ada karbohidrat, ada serat, ada vitamin, dan juga hari ini ada menu variasi, ada yang menggunakan telur dan ada yang menggunakan lele, kemudian protein lainnya yang tujuan utamanya meningkatkan nutrisi bagi masyarakat dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting,” ujarnya. (tra/ion)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *