
Pemkab Pati Dukung Upaya Turunkan Prevalansi Stunting hingga 14 Persen di 2024 (Foto: Dok Pemkab Pati)
PATI, KanalMuria – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menggelar pendampingan Pemetaan Analisis Situasi Program Stunting dan Manajemen Data Stunting. Kegiatan itu salah satu upaya Pemkab Pati melakukan pencegahan dan penanganan stunting untuk mewujudkan visi Indonesia Emas Tahun 2045.
“Target kita sangat jelas, kita mendukung upaya untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Salah satunya melalui program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting). Pada tahun 2030, sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), kita harap prevalensi stunting sudah 0 (nol) di Indonesia atau bebas stunting,” kata Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel New Merdeka, Kamis (24/11).
Melansir dari patikab.go.id, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia, menganggap stunting sebagai ancaman utama terhadap kualitas hidup, produktivitas dan daya saing manusia. Ancaman itu merupakan dampak terganggunya pertumbuhan otak dan perkembangan metabolisme tubuh jangka panjang.
Karena dampak yang diberikan stunting tidak main-main, pemerintah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu program nasional. Bahkan, dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting, Dinkes bertanggungjawab pada Aksi 7.
“Yaitu pengukuran dan publikasi stunting. Yang akan digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama sebagai upaya percepatan penurunan stunting,” sambung Aviani.
Dia mengungkapkan, berdasarkan data e-PPGBM per 06 September 2022, prevalensi balita Stunting di Pati saat ini sebesar 5,43 persen. Prevalansi tersebut dengan jumlah kasus 3.778 balita. (iby/de)