
Pemkab Antisipasi Kerusakan Jalan, Hingga Timbun Barang Jelang Ramadhan dan Lebaran (Foto: Dok Pemkab Rembang)
REMBANG, KanalMuria – Kerusakan jalan di Jalur Pantura menjadi perhatian serius Pemkab Rembang, saat mudik Lebaran 2023 nanti. Hal itu mencuat dalam rapat lintas sektoral ekonomi, keuangan, industri dan perdagangan (Ekuinda) kesiapan menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, di Aula Lantai 4 Kantor Bupati, Rabu (15/03)
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengatakan, kewaspadaan itu dipicu adanya jalan nasional, jalan provinsi hingga jalan kabupaten yang mengalami kerusakan parah di sejumlah titik akibat dari cuaca ekstrem. Jangan sampai kondisi jalan itu membahayakan pemudik yang melintas.
“Saya meminta Pak Kapolres, Dinas Perhubungan, ini untuk mengantisipasi agar jalan-jalan yang nanti akan dilintasi oleh pemudik, tidak menjadikan sarana untuk kecelakaan. Ini saya minta ada pemetaan wilayah,” imbuhnya, dikutip dari laman rembangkab.go.id.
Hafidz mengakui Jalan Nasional di beberapa titik masih ada yang rusak seperti di jalan Sarang-Kragan. Sehingga saat Labaran masih belum ada perbaikan, maka akan menjadi masalah tersendiri di jalur Pantura.
Mengingat perbaikan jembatan Juwana, Kabupaten Pati, pada waktu cuaca ekstrem, sebulan lalu, menimbulkan kemacetan parah sampai Desa Pasarbanggi, Kecamatan Rembang.
Hal itu juga dipastikan akan berpengaruh di jalan kabupaten yang menjadi jalur alternatif, akan mengalami kerusakan akibat beban tonase yang berlebihan. Walaupun di beberapa titik jalan kabupaten, baru saja diperbaiki dan ditingkatkan.
Antisipasi lain yang perlu diwaspadai Pemkab Rembang, menurutnya Bupati kelangkaan distribusi pangan dan barang jelang Lebaran yang disebabkan penimbunan dan borong-borong barang yang berlebihan dari masyarakat. Harapannya warga bisa bijak dalam membeli kebutuhan pokok, karena pemerintah menjamin stok kepokmas.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resort (Polres) Rembang, Kompol. Bambang Sugito menerangkan, untuk mengamankan kegiatan mudik pihaknya akan menggelar operasi ketupat dengan menyiagakan 534 personel. Terdiri dari 198 personel Bantuan Kendali Operasi dan 30 personel Brigade Mobil dan 206 personel lain di luar kepolisian.
“Acuan kami adalah pelaksanaan operasi 2018 dan 2019. Karena pada saat itu, tidak ada Covid-19. Hampir mirip dengan tahun ini, yang sudah tidak ada Covid-19,” terangnya.
Mantan Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Rembang itu menyebutkan pos pengamanan pada tahun ini berbeda dengan 2018 dan 2019. Karena, pada 2018 ada 6 pos pengamanan dan 2019 ada 8 pos pengamanan. Namun di tahun 2023 ini ada 1 pos pelayanan di Alun-alun Kota Rembang dan 3 pos pengamanan berada di Kecamatan Kaliori, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Kragan.
Pengurangan pos pengamanan menurut Bambang Sugito karena diprediksi pemudik lebih senang lewat jalur tol yang tanpa hambatan. Walaupun dirinya tidak menampik kemungkinan pemudik melalui jalur pantura karena ingin bernostalgia dengan jalur pantura. (iby/de)