Home » Olah Sampah Jadi Briket Upaya DLH Gandeng Investor Pengelola Sampah Dari Australia

Sempat mendapatkan kabar baik terkait pengolahan sampah, saat ini Pemerintah Kabupaten Pati tengah berupaya menggaet Australia untuk mengolahnya.

Meskipun hingga saat ini belum ada kepastian lebih lanjut dengan Australia, Tulus Budiharjo selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati menyampaikan bahwa rencana tersebut sudah disampaikan sejak beberapa tahun lalu.

” Kami sudah berupaya untuk menanggulangi persoalan sampah. Saat ini kami berusaha untuk bekerjasama dengan investor,” jelasnya.

Ditambahkan pula bahwa investor infinity yang dijembatani PT Canvanil Bintang Energi membutuhkan sekitar 1.000 ton sampah setiap harinya. Namun TPA Sukoharjo hanya menyanggupi sekitar 400 ton per hari atau 146 ribu ton per tahun.

Sebagai solusi pihaknya akan mengajak kabupaten lain untuk memenuhi kebutuhan investor tersebut.

Rencananya ribuan ton sampah tersebut akan diolah untuk menjadi briket dengan teknologi dari Australia. Dan untuk selanjutnya akan diedarkan ke pasar Eropa.

Jika hal ini terlaksana, Kabupaten Pati akan mendapatkan manfaat yang besar. Bentuk kerjasama tersebut tidak akan mengurangi jumlah APBD tapi justru akan mengurangi beban sampah yang ada.

” Untuk proses daur ulang Sampah nanti semua dari pihak investor ini, Pemkab sendiri tidak akan mengeluarkan biaya untuk program kerjasama,” ucapnya.

Walaupun kabar baik tersebut belum terealisasi karena belum ada kerjasama dengan investor.

” Briket yang dulu dari Australia dari dulu sampai sekarang nuwun Sewu ini. Meskipun kami sudah aktif. Namun kami berupaya untuk komunikasi dengan Kementerian PU maupun LH. Bahwa kita mengajukan bantuan untuk pengelolaan sampah,” jelasnya.

Ditambahkan pula bahwa persoalan sampah bukan perkara mudah karena setiap hari selalu menumpuk. Dan untuk itu masyarakat diharapkan semakin menyadari pentingnya pengelolaan sampah apalagi ada sampah yang memiliki nilai ekonomis.

” Sehari kira-kira 150an ton. Kalau setahun ya dikalikan saja itu. Tapi jumlahnya fluktuatif,” tambahnya.

” Dari bank sampah itu kan masyarakat bisa memisahkan. Misalnya organik dan anorganik,” pungkasnya.
/Tim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *