Home » Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Banjarnegara Habisi 11 Orang Kliennya
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Banjarnegara Habisi 11 Orang Kliennya

Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Banjarnegara Habisi 11 Orang Kliennya (Foto: Istimewa)

BANJARNEGARA, KanalMuria – Praktik sadis Slamet Tohari, 45, dukun pengganda uang asal Kabupaten Banjarnegara terbongkar. Hingga Senin (03/04), polisi telah menemukan 10 korban pembunuhan yang dilakukan Slamet.

Berdasarkan keterangan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Banjarnegara, Ajun Komisaris Bintoro Thio, 10 korban itu ditemukan dengan bantuan sukarelawan saat menggali lahan perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Lokasi itu, jelasnya berada di lerang bukit yang ditanami singkong dan pohon puspa. Sekitar pukul 12.20, tim dan Slamet yang menunjukkan lokasi penguburan, segera melakukan penggalian jenazah.

Meski demikian, Bintoro masih enggan merinci total korban dan identitasnya. Namun, sejauh ini, total korban Slamet berjumlah 11 orang.

“Yang pasti, ini ada penambahan jumlah korban. Untuk jumlah korban dan identitas, akan disampaikan pimpinan kami,” kata Bintoro saat memimpin penggalian jenazah.

Sebelumnya, kasus pembunuhan Slamet terbongkar usai adanya laporan seorang korban berinisial PO, 53, warga Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan pengakuan keluarga, PO diketahui berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Slamet pada Kamis (23/03).

Ketika sampai di kediaman Slamet, pria itu sempat mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada anaknya. PO berpesan, jika dia tidak ada kabar dalam beberapa hari, anaknya diminta untuk mendatangi rumah Slamet bersama aparat.

“Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misalnya ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat,” jelas Kapolres Banjarnegara, Ajun Komisaris Besar Hendri Yulianto membacakan pesan tersebut.

Lalu, menurut keterangan keluarga, PO mulai tidak bisa dihubungi sejak Jumat (24/03). Berdasarkan hal itu, pihak keluarga segera melaporkan kasus ini kepada Polres Banjarnegara pada Senin (27/03).

Menerima laporan itu, pihak Polres Banjarnegara menelusuri lokasi Slamet dan melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan, Slamet membunuh PO dan jenazahnya telah dikuburkan.

“Korban telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa. Selain itu, di dekat lokasi penguburan jenazah PO juga ditemukan 10 jenazah lainnya,” lanjut Kapolres.

Dia mengungkapkan, pembunuhan itu berkaitan dengan aksi penipuan yang dilakukan Slamet. Dukun palsu itu diketahui telah mengaku sebagai dukun yang dapat menggandakan uang selama lima tahun terakhir.

PO menjadi salah satu korban Slamet, yang bahkan telah menyetorkan uang dengan total Rp 70 juta dengan iming-iming digandakan hingga Rp 5 miliar. Dari pengakuan tersangka, korban menyetorkan pertama Rp 20 juta, lalu Rp 10 juta hingga total Rp 70 juta.

Uang hasil penipuan itu, lantas digunakan Slamet untuk membayar utang. Dia juga mengakui, korban yang ditipu dengan modus penggandaan uang itu bukan hanya PO, dia telah menipu lima korban lainnya.

Karena tidak kunjung mendapat hasil penggandaan uang, PO menagih berkali-kali kepada Slamet. Slamet yang kesal karena selalu ditagih, akhirnya membunuh korban dengan cara diracun.

“Tersangka kesal lalu memberikan minuman berisi apotas kepada korban dengan dalih salah satu ritual penggandaan uang,” lanjut Hendri.

Slamet diketahui dibantu seseorang berinisial BS, 33, dalam praktiknya sebagai dukun pengganda uang. BS bertugas mengunggah informasi di media sosial, bahwa Slamet dapat menggandakan uang.

Atas perbuatannya, Slamet dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman terberat hukuman mati. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *