
Negara Harus Hadir, Puan Maharani Resmikan Dua Sanggar Inklusi di Sukoharjo (Foto: Dok Pemkab Sukoharjo)
SUKOHARJO, KanalMuria – Ketua DPR RI, Puan Maharani kembali melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sukoharjo. Kali ini, Puan Maharani berkunjung untuk meresmikan dua sanggar inklusi sekaligus. Pertama Sanggar Inklusi Kinasih Wijaya, Kecamatan Kartasura dan Sanggar Inklusi Kasih Sayang Bunda Kecamatan Mojolaban. Peresmian dipusatkan di Kartasura, Minggu (03/09).
Puan Maharani menyampaikan, negara harus hadir termasuk pada anak-anak yang ada di sanggar inklusi. “Adanya kebutuhan khusus pada anak-anak, bukan berarti mereka tidak memiliki kesempatan untuk berperan aktif di masyarakat. Kepedulian kita terhadap merekalah yang mungkin dibutuhkan,” kata Puan.
Menurutnya, selama ini keluarga yang memiliki ABK khususnya dari keluarga menengah ke bawah tidak mempunyai kemampuan untuk memberikan fasilitas yang layak bagi ABK untuk berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan produktif.
“ABK memerlukan penanganan yang ekstra luar biasa. Untuk itu, apa sudah dilakukan Kabupaten Sukoharjo merupakan suatu hal yang harus diapresiasi karena perhatiannya,” ujar Puan
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ikut mendampingi Puan Maharani. Etik Suryani mengatakan, penyandang disabilitas maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), memiliki hak yang sama di masyarakat. Disabilitas bukan menjadi hambatan untuk menjalani kehidupan dan menjadi produktif.
“Mereka sama seperti kita, hanya saja memiliki cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktivitas yang tidak dapat mereka lakukan karena keterbatasannya. Kita harus memahami para penyandang disabilitas sebagai dukungan bagi mereka untuk berkembang dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat serta memberikan hak yang sama sebagai warga negara,” kata Bupati, dikutip dari jatengprov.go.id.
Etik Suryani menjelaskan, saat ini di Kabupaten Sukoharjo berdiri 12 Sanggar Inklusi yang berada di setiap kecamatan. Adapun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ditangani kurang lebih 1.018 ABK. “Saat ini ada 11 sanggar inklusi yang sudah memiliki gedung sendiri, dan sisanya satu sanggar inklusi masih dalam tahap pembangunan,” tambah Bupati. (jt/ok)