
PATI, 16 Desember 2025 — Pemerintah Kabupaten Pati kembali menegaskan keseriusannya dalam menanggulangi HIV dan AIDS melalui peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 yang berlangsung di Ruang Pragola, Sekretariat Daerah Kabupaten Pati. Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, bersama berbagai pemangku kepentingan.
Peringatan tahun ini mengangkat tema “Tangguh dan Mandiri Bersama Cegah Penularan HIV dan Penanggulangan AIDS di Kabupaten Pati” yang dimaknai sebagai ajakan kolektif untuk memperkuat peran bersama dalam mencapai target global Ending AIDS 2030.
Dalam sambutannya, Chandra menilai tema tersebut mencerminkan kebutuhan mendesak untuk melakukan pembenahan menyeluruh, khususnya dalam memperkuat sistem kesehatan dan transformasi layanan HIV agar lebih responsif terhadap dinamika di masyarakat.
“Kita perlu membangun sistem yang lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan agar upaya pencegahan serta penanganan HIV dapat berjalan lebih efektif,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, sejak 1996 hingga Oktober 2025 tercatat 3.257 kasus HIV dan AIDS, dengan angka kematian mencapai 553 orang. Sementara pada periode Januari hingga Oktober 2025 saja, ditemukan 272 kasus baru dan 33 di antaranya meninggal dunia. Kasus tersebut telah menjangkau 21 kecamatan dan ratusan desa, dengan mayoritas penderitanya berada pada usia produktif, meski juga ditemukan pada kelompok usia lainnya.
Menurut Chandra, kondisi tersebut menunjukkan bahwa persoalan HIV dan AIDS masih menjadi tantangan serius yang membutuhkan pendekatan kolaboratif. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.
“Ini adalah pekerjaan bersama. Sinergi antar sektor, keterlibatan komunitas, serta partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama untuk menekan laju penularan,” tegasnya.
Selain itu, Wakil Bupati juga menyoroti pentingnya menghapus stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV), sekaligus memperluas akses layanan pemeriksaan, pengobatan, dan pendampingan sosial.
Pada kesempatan tersebut, Chandra menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang selama ini aktif mendukung program penanggulangan HIV dan AIDS, mulai dari tenaga kesehatan, komunitas pendamping, hingga mitra seperti Yayasan Sokoguru, SSR Fatayat NU, dan Yayasan Mentari Sehat Indonesia.
Ia berharap kolaborasi lintas sektoral yang telah terbangun dapat terus diperkuat dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai agen edukasi dan perubahan perilaku di tengah masyarakat.
“Dengan kebersamaan dan komitmen yang kuat, saya optimistis Kabupaten Pati mampu berkontribusi nyata dalam mewujudkan target Ending AIDS 2030,” tutupnya.(*)








