
Menteri PUPR Basuki: Kapasitas Pompa Terlalu Kecil, Dianggarkan 1,4 T untuk Normalisasi Sungai Wulan (Foto: Dok Kementerian PUPR)
KUDUS, KanalMuria – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau banjir yang masih menggenangi pemukiman warga Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (12/1). Dalam kunjungan itu, dia menyebut pompa pengendali banjir di rumah pompa Jati, terlalu kecil dan perlu ditingkatkan menjadi kapasitasnya menjadi 5.000 liter per detik.
“Pompa pengendali banjir terlalu kecil. Hanya 500 liter per detik, menurut perhitungan kami, minimal butuh 5.000 liter per detik,” kata Basuki kepada awak media.
Dia menyampaikan, Kementerian PUPR akan meningkatkan kapasitas mesin pompa untuk penanganan banjir. Itu dilakukan agar banjir yang menggenangi Desa Jati Wetan segera surut.
Menteri PUPR menjelaskan, mesin pompa itu akan dibongkar dan diganti dengan kapasitas yang lebih besar. Menurutnya, upaya itu dari pemerintah untuk masyarakat. “Sejujurnya saya malu jika kebanjiran terus, segera dicarikan solusi buat masyarakat,” jelasnya.
Kendati dilakukan peningkatan kapasitas mesin, Basuki memastikan tidak perlu melakukan pembebasan lahan. Sebab, akan dilakukan upaya rekayasa, seperti penggeseran tanggul.
Selain Basuki, empat mobil pompa penyedot banjir juga dihadirkan untuk menangani genangan banjir di kawasan Desa Jati Wetan untuk dibuang ke Sungai Wulan. Sebelumnya, hanya terdapat dua unit mobil penyedot banjir yang dioperasikan untuk menangani banjir di daerah itu.
Keempat unit mobil itu berkapasitas 500 liter per detik untuk menyedot banjir. Sementara pompa di Polder Pengendali Banjir Jati Wetan yang berjumlah tiga mesin, saat ini hanya dapat beroperasi dua.
Sebagai informasi, kedua mesin tersebut berkapasitas 100 liter per detik dan 500 liter per detik. Keduanya merupakan mein baru pengadaan akhir tahun 2022.
Selain masalah pompa air, Menteri Basuki juga mengungkapkan akan dilakukan normalisasi Sungai Wulan sepanjang 47 kilometer. Normalisasi sungai sangat mendesak dilakukan karena menjadi salah satu biang banjir di Kudus selama ini. Untuk itu kementerian telah mengalokasikan anggaran Rp 1,4 triliun.
“Itu sudah kami programkan normalisasi Sungai Wulan. Anggarannya kira-kira Rp 1,4 triliun. Saat ini baru tender,” ujar Basuki.
Solusi penanganan banjir di Kudus, salah satunya dengan normalisasi yang dijanjikan Menteri Basuki, selain mengganti pompa air yang ada di Dukuh Tanggulangin dengan kapasitas yang lebih besar.
Tidak hanya normalisasi Sungai Wulan, normalisasi juga akan dilakukan untuk Sungai Serang Wulan Drainase 1 (SWD 1) dan Sungai Serang Wulan Drainase 2 (SWD 2). Untuk normalisasi SWD 1 bakal dinormalisasi sepanjang 30 kilometer. Normalisasi yang sudah dikerjakan sepanjang 10 kilometer. Selanjutnya, untuk SDW 2 akan dinormalisasi sepanjang 23 kilometer, dan yang sudah dikerjakan sepanjang 7 kilometer.
Untuk kondisi banjir terkini, di Desa Jati Wetan sudah mulai surut. Namun masih banyak warga yang bertahan di posko pengungsian. (iby/de)