Home » Menparekraf Pastikan Kawasan Borobudur Ramah Wisata Halal
Menparekraf Pastikan Kawasan Borobudur Ramah Wisata Halal

Menparekraf Pastikan Kawasan Borobudur Ramah Wisata Halal (Foto: Dok TWC Borobudur)

MAGELANG, KanalMuria – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kawasan wisata Candi Borobudur sudah dinilai ramah muslim di Indonesia.

Pasalnya di sana sudah tersedia mushala hingga makanan halal. Sandiaga menjelaskan, saat membawa para delegasi ASEAN ke Candi Borobudur, sejumlah wisatawan dari negara muslim mempertanyakan hal serupa. Kebanyakan wisatawan ingin tahu di mana letak mushala hingga makanan halal.

“Tadi dari Malaysia sampai Brunei Darussalam juga menanyakan, letak mushala. Kami tunjukkan ketersediaannya, begitu juga dengan kulinernya halal,” kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (05/02).

Sandiaga menambahkan, bahwa konsep wisata ramah muslim yang tersedia di kawasan Candi Borobudur bukan untuk mematenkannya. Melainkan, membantu menyediakan bagi turis muslim baik wisatawan Nusantara (wisnus) maupun mancanegara (wisman). “Jadi bukan diterapkan (dipatenkan) jadi wisata halal ya konsepnya,” kata Sandiaga.

Melansir dari laman kemenbumn.go.id, Sandiaga juga mengatakan, wisatawan yang dibawa kebanyakan sangat kagum dan antusias dengan keindahan Candi Borobudur. Di mana destinasi wisata tersebut juga merupakan salah satu warisan budaya dunia yang ada di Indonesia.

Sandiaga juga menyebut, para delegasi ASEAN sangat senang dibawa jalan-jalan dan berkeliling kawasan Borobudur menggunakan mobil klasik. Mereka melihat suasana dan pemandangan yang memiliki keindahan alam.

“Ini jadi momentum baik untuk kebangkitan pariwisata kita (Indonesia). Cara ini juga memulihkan pariwisata di Yogyakarta dan menuntaskan kemiskinan, serta memperluas lapangan kerja sesuai yang ditargetkan pada 2023,” katanya.

Bagi wisatawan Muslim tidak perlu khawatir jika berwisata ke Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ini, karena PT Taman Wisata Candi  (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko selaku pengelola wisata di candi tersebut telah menyediakan beberapa mushala untuk pengunjung menjalankan shalat lima waktu. Begitu juga di kawasan sekitar candi, hampir setiap kampung berdiri bangunan masjid maupun mushala.

General Manager Unit Borobudur Jamaludin Mawardi menyampaikan, kebutuhan wisata halal yang jelas juga terkait makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang disajikan dan dinikmati oleh wisatawan tentu sesuai aspek kehalalan.

Selain makanan dan minuman halal, juga perlu diperhatikan untuk pemenuhan keperluan tempat beribadah, khususnya untuk kaum Muslim. Kalau berbicara Muslim, berarti ada kebutuhan tempat shalat, yakni mushala atau masjid.

Karena itu, menjadi perhatian pengelola Borobudur bagaimana umat Islam berwisata pada hari Jumat agar tetap bisa ikut Shalat Jumat. Semua itu menjadi satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari konsep wisata halal.

Pengelola wisata Candi Borobudur tidak mengklaim 100 persen wisata halal di kawasan itu, karena tamu di Borobudur sangat heterogen, ada orang Buddha, Hindu, Nasrani, Muslim, dan lainnya.

PT TWC yang merupakan salah satu perusahaan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tidak secara spesifik mengklaim bahwa di Borobudur ini wisata halal. Namun lebih bersifat general dan justru kebutuhan para wisatawan bisa dipenuhi, misalnya umat Buddha mau berkegiatan di Borobudur untuk ritual sembahyang, ada ruang yang bisa dimanfaatkan, kemudian bagi Muslim ada tempat wudlu dan mushala.

Dalam penataan marga utama Candi Borobudur, beberapa waktu lalu juga dibangun mushala baru di area tersebut yang lebih luas dan lebih representatif dalam rangka memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim akan tempat ibadah. Sebelumnya juga telah ada mushala di depan penitipan barang, kemudian di sebelah tenggara Museum Borobudur.

Meskipun objek wisata ini cagar budaya agama Buddha, tetapi kebutuhan akan mushala itu menjadi penting dan pokok karena mayoritas pengunjung juga Muslim. Di sekitar Candi Borobudur juga ada masjid, sehingga memudahkan wisatawan Muslim beribadah.

Hotel yang berada dalam satu kompleks di TWC Borobudur juga memiliki kebijakan yang sama. Meskipun tidak secara khusus bagi pengunjung muslim, karena pengunjung cukup heterogen, ada domestik maupun tamu mancanegara.

Bagi GM TWC Unit Borobudur Jamaludin Mawardi menerangkap bahwa makanan yang disajikan, baik dari bahan baku maupun material yang direkomendasikan sudah bersertifikasi halal oleh MUI.

“Konteksnya kami tidak spesialisasi, tetapi menyiapkan makanan tidak menyediakan unsur yang haram sehingga kehalalannya terjamin. Ini merupakan salah satu bentuk mendukung wisata halal di Borobudur,” ungkapnya. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *