
Mengeluh ke Mbak Ita, Nelayan Tambaklorok Minta Dibuatkan Pemecah Ombak (Foto: Dok Pemkot Semarang)
KOTA-SEMARANG, KanalMuria – Nelayan di Kawasan Tambaklorok meminta pemerintah membuat pemecah ombak di muara sungai setempat agar memudahkan nelayan melaut dan menghindari gelombang besar saat angin baratan tiba.
Ketua Kelompok Nelayan Tambaklorok, Hartono mengapresiasi langkah pemerintah membangunkan sheetpile di kawasan Tambaklorok. Namun menurut dia, mega proyek tersebut dinilai masih kurang, lantaran saat musim baratan tiba ombak besar masih sering masuk dan merusak kapal nelayan.
“Kemarin kita sudah dibuatkan sheetpile, kita sangat berterimakasih. Kami ditambah pemecah ombak karena saat musim baratan tiba, tak sedikit warga ataupun perahu nelayan rusak,” katanya, Rabu (21/06).
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga diminta untuk mengeruk muara sungai lantaran adanya sedimentasi yang sangat tebal. Hal ini membuat nelayan sulit untuk melaut karena manuver perahu cukup sulit. “Kami juga meminta untuk ada pengerukan,” tambahnya, dikutip dari semarangkota.go.id.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan setelah sheetpile selesai dibangun, Pemkot akan berkomunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk program Kampung Nelayan Maju (Kalaju), untuk diterapkan di Tambaklorok.
“Nantinya ada jogging tracking, food court. Kami akan mulai pemberdayaan masyarakat dari sekarang agar tidak diambil orang luar untuk memanfaatkannya,” ujarnya.
Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Victor Gustaf Manoppo mengatakan untuk mengatasi masalah sedimentasi, pihaknya juga tengah menyusun aturan turunan dari PP 26.
“Di dalamnya termasuk kerusakan lingkungan yang terjadi dan terhambatnya nelayan untuk keluar masuk gara-gara sedimentasi. Sedimentasi ini bisa dimanfaatkan sesuai dengan program Bu Wali yang akan menutup reklamasi. Saya harap tahun ini selesai dan tahun depan bisa digunakan,” ungkapnya. (tra/de)