
PATI, Kanalmuria.com-Sejumlah nama dan tokoh bakal calon bupati Pati mulai bermunculan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Sederet nama tokoh yang muncul seperti inkumben wakil bupati Pati 2017-2022 H. Saiful Arifin, anggota DPR RI Sudewo, anggota DPR RI Sri Wulan,ketua DPRD Pati Ali Badrudin, camat Dukuhseti Agus Sunarko, dll. Lalu sosok seperti apa apa yang layak memimpin kota berjuluk “Mina Tani” lima tahun mendatang?.
Sosok calon pemimpin yang memiliki karakteristik sehingga mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Karakter yang kita maksud, yakni sosok ini mampu berkomunikasi dengan masyarakat dan generasi muda serta mendahulukan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi.
Sosok pemimpin di Pati, nantinya harus mampu melayani, jujur, visioner, bijaksana, mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat dan pemuda serta bersikap adil.
Untuk itu, masyarakat Pati sudah sepatutnya lebih bijaksana dalam memilih pemimpin yang betul-betul berkarakter, karena demi kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya kepada bakal calon Bupati dan wakil Bupati jika tidak memiliki karakteristik seperti yang diinginkan masyarakat Pati lebih baik tidak perlu mencalonkan diri.
Masyarakat Pati butuh pemimpin yang mampu melayani masyarakat bukan melayani kelompok kelompok tertentu, apa lagi berbicara kepentingan masyarakat adalah kepentingan bersama ,waktu 5 tahun bukan waktu yang sebentar.
Pemimpin Pati harus mempunyai pengetahuan untuk mengelola daerahnya, dari persoalan ekonomi, pembangunan manusia, pengelolaan keuangan, hingga pengelolaan sumber daya manusia birokrasinya. Dia harus paham akan potensi pertumbuhan perekonomian daerahnya. Mempunyai sense of entrepreneur sehingga mampu mengembangkan usaha BUMD dan usaha-usaha baru lainnya. Di tangannya, berbagai aset pemerintah daerah dapat terkelola dengan lebih baik. APBD tidak lagi menjadi tujuan untuk memimpin daerah, karena melalui tangan dinginnya justru membuat APBD menjadi bertambah.
Pengetahuan terkait Indeks Pembangunan Manusia juga harus bisa dipahami sang kepala daerah walaupun secara permukaan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator keberhasilan membangun kualitas hidup manusia. IPM banyak menjadi konsen pembangunan di daerah, karena IPM dijadikan juga sebagai salah satu dasar dalam pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU).
Pengelolaan keuangan daerah juga harus mampu diawasi dengan baik oleh kepala daerah, karena rentan terjadi kesalahan pengelolaan/penyelewengan yang dapat membahayakan jabatannya. Status Opini sebagai wujud kepatuhan dari hasil pemeriksaan keuangan menjadi pekerjaan berat bagi kepala daerah guna menciptakan pengelolaan keuangan yang sehat. Belum lagi tugas untuk mewujudkan pelayanan publik sebagai wujud bahwa pemerintah hadir.
Yang tidak kalah penting harus dipahami juga bagi seorang kepala daerah adalah pengetahuan yang berhubungan dengan regulasi manajemen birokratnya, seperti UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN dan PP No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen ASN.
Keterampilan
Berkaitan dengan keterampilan, beberapa keterampilan yang dapat dipenuhi oleh kepala daerah saat ini seperti keterampilan terkait komunikasi dan sistem informasi dan teknologi. Keterampilan komunikasi dapat dihubungkan dengan kemampuan berbahasa Inggris. Dunia saat ini berada dalam era tanpa batas. Menjadi pemimpin di era industri 4.0 harus mampu menjual daerahnya, tidak saja kepada investor lokal, tapi juga kepada para investor asing. Dengan pemimpin yang mampu berkomunikasi secara baik di level international, tentu akan menjadi nilai plus yang akan sangat berguna bagi kemajuan daerahnya.
Keterampilan terkait IT bagi sang kepala daerah akan dapat membantu lahirnya kebijakan terkait pengelolaan IT dalam menangani persoalan daerah seperti pengentasan kemiskinan, persoalan pendidikan, persoalan kesehatan melalui penciptaan sistem pengawasan, bahkan terkait hubungan antar-stakeholders. Melalui IT akan mempermudah koordinasi antar-perangkat daerah, koordinasi dan pelayanan kepada para pihak swasta, serta pemberian pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, penyelenggaraan pemerintah akan lebih efektif dan efisien.
Sikap
Sikap yang harus dipenuhi sebagai sebuah kompetensi bagi seorang kepala daerah antara lain dapat membangun semangat kerja yang tinggi kepada birokratnya sebagai bagian dari dimensi kepemimpinan. Kepala daerah harus mampu menciptakan birokrasi yang visioner dalam desain kebijakannya. Mampu mengarahkan perangkat daerahnya untuk berkolaborasi dalam bekerja.
Kepala daerah juga harus mampu menciptakan perilaku yang berintegritas guna memberikan kepercayaan besar bagi masyarakat. Kepala Daerah yang memiliki integritas akan menjadi nilai tambah tersendiri dalam memimpin daerahnya untuk meraih kesuksesan. Integritas menjadi modal penting karena dapat mempengaruhi moral masyarakat yang dipimpinnya, serta berkaitan dengan kepercayaan. Integritas kepala daerah yang baik akan menjadi fondasi dalam kepemimpinannya, karena sang pemimpin akan dipercaya dalam setiap perkataan dan perbuatannya.(*)