
Masjid Raya Al Jabbar, Sarana Ibadah dan Ikon Baru Jabar Garapan HK Rampung (Foto: Dok Kementerian BUMN)
BANDUNG, KanalMuria – Masjid Raya Al Jabbar, salah satu masjid terbaru yang kini menjadi tujuan destinasi wisata Provinsi Jawa Barat telah dirampungkan oleh PT Hutama Karya (Persero) pada Desember 2022. Berlokasi di daerah Gedebage, Bandung masjid ini dapat menampung hingga 50 ribu jamaah, yang diresmikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Jumat (30/12).
Peresmian masjid ini, juga disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin melalui daring, dan dihadiri Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan, serta Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo.
Peresmian ini menandai dapat digunakannya Masjid Raya Al-Jabbar oleh masyarakat umum, dan dimeriahkan dengan Tabligh Akbar bersama AA Gym yang kemudian dilanjutkan dengan sholat Jum’at perdana.
Dinukil dari laman kemenbumn.go.id, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masjid ini akan menjadi Masjid Raya dan Ikon Wisata Baru di Jawa Barat.
“Selama ini Provinsi Jawa Barat tidak punya masjid raya dan menumpang ke Masjid Agung Kota Bandung sehingga penting untuk dibangun. Adapun pembangunan kawasan ini bukan hanya untuk masjid saja namun juga untuk Proyek Museum Rasulullah dan sejarah Islam Nusantara, proyek danau pengendali banjir, proyek taman/hutan kota yang masif,” ujar Ridwan Kamil
Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan, proyek kolaborasi dengan PT Adhi Karya (Persero), Tbk., senilai Rp 496 miliar ini didesain ramah lansia dan disabilitas dengan dilengkapi 2 lift yang memadai serta ruang khusus toilet difabel. Proyek ini juga menyerap ratusan tenaga kerja lokal,
“Keterlibatan 27 persen pengrajin lokal dalam proyek ini untuk memberikan sentuhan khas Jawa Barat yang digabungkan dengan suasana masjid. Kita mengajak mereka pengrajin lokal untuk turut bersinergi sehingga secara tidak langsung memberikan dampak ekonomi, khususnya di tengah pandemi,” kata Tjahjo Purnomo.
“Adapun berkat kolaborasi yang apik, proyek ini berhasil rampung setelah dikerjakan selama kurang lebih 1,6 tahun,” ujar Tjahjo.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan bahwa proyek kolaborasi dengan PT Adhi Karya (Persero), Tbk., senilai Rp 496 Miliar ini didesain ramah lansia dan disabilitas dengan dilengkapi 2 lift yang memadai serta ruang khusus toilet difabel.
Proyek ini juga menyerap ratusan tenaga kerja lokal, terapung di atas danau, memiliki struktur plafon tanpa tiang, serta melibatkan karya seni anak-anak Jawa Barat pada pembuatan ornamen-ornamennya.
“Keterlibatan 27 persen perajin lokal dalam proyek ini untuk memberikan sentuhan khas Jawa Barat yang digabungkan dengan suasana masjid. Kita mengajak mereka (pengrajin lokal) untuk turut bersinergi sehingga secara tidak langsung memberikan dampak ekonomi khususnya di tengah pandem. Adapun berkat kolaborasi yang apik proyek ini berhasil rampung setelah kami kerjakan selama kurang lebih 1,6 tahun,” ujar Tjahjo.
Dalam pengerjaan proyek ini, Hutama karya bertanggung jawab pada pekerjaan fase keempat yang meliputi pekerjaan arsitektur, interior, MEP (mechanical electrical & plumbing), mekanikal, hingga pekerjaan lanskap.
Masjid Al Jabbar berada di atas danau retensi yang merupakan salah satu penanggulangan banjir di Kota Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Massa bangunannya muncul dari rumus aljabar sehingga terciptalah sebuah masjid dengan bentuk setengah lingkaran yang membuat bangunan ini sangat ikonik.
Masjid Al Jabbar juga dirancang dengan sentuhan konsep wisata di atas lahan seluas 26 hektar di Gedebage, di mana lokasi tersebut yang akan diproyeksikan sebagai Central Business District yang baru.
Selain itu, Masjid Al Jabbar dilengkapi dengan 4 menara setinggi 99 meter, sebagai simbol dari Asmaul Husna. Selain bangunan masjid, kawasan Masjid Al Jabbar juga memiliki area ma’rodh (museum), lanskap, embung, dan jalan akses.
Bangunan masjid memiliki sentuhan khas Jawa Barat yang dapat dilihat pada puncak atap, yaitu ikon tusuk sate seperti yang terdapat pada Gedung Sate, kantor Gubernur Jawa Barat. Selain itu, pada relung pintu masjid terdapat motif batik yang masing-masing mencerminkan ciri khas dari kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat sejumlah 27.
Menambah keistimewaan, masjid ini didesain langsung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kemudian untuk arsitektur masjid terinspirasi dari desain eksterior dan interior masjid di Turki dan Iran, dengan halaman yang luas dan melewati bangunan dengan nuansa berbeda.
Di area masjid juga terdapat fasilitas edukasi tambahan seperti, museum perjalanan Rasullulah, Museum Asmaul Husna, Museum Sejarah Islam Indonesia, dan Museum Sejarah masuknya Islam di Provinsi Jawa Barat.
“Semoga kehadiran Masjid Al Jabbar dapat menjadi pusat kegiatan ibadah baru bagi masyarakat Jabar pada khususnya, sakaligus dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar,” jelas Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya. (jb/ion)