Home » Lebih dari 60 Petugas Tim Khusus Bekerja Keras Menyelamatkan Koleksi MNI yang Terbakar
Lebih dari 60 Petugas Tim Khusus Bekerja Keras Menyelamatkan Koleksi MNI yang Terbakar (Foto: Dok Kemendikbudristek)

Lebih dari 60 Petugas Tim Khusus Bekerja Keras Menyelamatkan Koleksi MNI yang Terbakar (Foto: Dok Kemendikbudristek)

JAKARTA, KanalMuria – Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 60 petugas Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) yang terdiri dari Tim Evakuasi, Tim Identifikasi, dan Tim Laboratorium Konservasi bekerjasama dengan lebih dari 100 personel Kepolisian dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Pemerintah Daerah DKI Jakarta bekerja tanpa lelah.

Pasca diperbolehkannya penyelamatan koleksi yang terdampak empat hari yang lalu (16/09), semangat kerja keras mereka tercermin dalam pencapaian pengidentifikasian 126 koleksi benda bersejarah berdasarkan data yang diperoleh pada Rabu (20/9). Jumlah tersebut masih terus bertambah hingga hari ini dan belum termasuk bagian atau fragmen koleksi yang ditemukan dan berhasil dievakuasi.

Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI terus berjuang setiap harinya untuk memastikan seluruh koleksi dapat dievakuasi dari lokasi terdampak. Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) yang menaungi unit MNI, Ahmad Mahendra, mengungkapkan estimasinya, Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI membutuhkan waktu dua pekan ke depan untuk menyelesaikan proses evakuasi dan identifikasi tahap awal.

“Ini prioritas kita. Namun, perlu saya tekankan Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI di sini berkomitmen pada prioritas penyelamatan dan evakuasi dengan sebaik-baiknya dan tidak mengorbankan kondisi koleksi yang sebagian telah rusak. Sehingga, proses ini tidak terpaut pada orientasi target waktu,” kata Ahmad Mahendra, melalui siaran pers Kemendikbudritek.

Adapun dalam proses penanganan koleksi benda bersejarah yang terdampak, terdapat empat tahapan yang dilewati. Pertama adalah proses evakuasi, dilanjutkan ke proses identifikasi. Setelah pendataan dilaksanakan pada proses kedua, yakni identifikasi tahap awal, koleksi benda bersejarah akan memasuki tahapan selanjutnya tahap ketiga, yakni proses klasifikasi.

Kemudian dilanjutkan proses klasifikasi merupakan tahap untuk menentukan tingkat kerusakan pada koleksi benda bersejarah yang terdampak sehingga tahap keempat, yaitu penanganan untuk pemulihan dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.

Tahapan-tahapan ini sangat teknis dan kompleks serta membutuhkan strategi yang memastikan keamanan koleksi maupun tim yang menjalankan. Seluruh proses ini akan dijadikan laporan untuk menyusun rencana restorasi dan pengamanan kedepannya.

“Kami tetap berjuang dari pagi sampai malam setiap harinya, meskipun masih ada area yang belum aman dari risiko bangunan yang runtuh. Prioritas kami adalah memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan progresif setiap hari. Dalam penanganan ini, kami mengandalkan kelompok tim khusus yang terampil dalam teknik pengangkutan menggunakan alat berat secara hati-hati,” ujar Mahendra. (eds/soe)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *