Home » Lakukan Program Pentak, Cilacap Kejar Penurunan Prevalensi Stunting 2024
Lakukan Program Pentak, Cilacap Kejar Penurunan Prevalensi Stunting 2024

Lakukan Program Pentak, Cilacap Kejar Penurunan Prevalensi Stunting 2024 (Foto: Dok Infokom Pemkab Cilacap)

CILACAP, KanalMuria – Intervensi percepatan penanganan stunting masih menjadi program prioritas Pemkab Cilacap. Program Penimbangan Serentak (Pentak) yang menyasar seluruh bayi di Kabupaten Cilacap ini akan menjadi gambaran bagaimana prevalensi stunting di Kabupaten Cilacap.

“Kita mau positioning bagaimana kondisi sesungguhnya tentang bayi stunted. Kalau memang di buku KIA-nya tetap, atau mengalami penurunan (TB-BB) itu harus di assesment,” kata Pj Bupati Yunita Dyah Suminar saat meninjau Pentak di Posyandu Alamanda, Kelurahan Gumilir Kecamatan Cilacap Utara, Kamis (5/1).

Dilansir dari laman cilacapkab.go.id, saat ini prevaensi stunting di Kabupaten Cilacap ada di angka 17,19 persen. Untuk turun di angka 14 persen pada 2024, Yunita mengakui tantangannya cukup berat. “Kalau target saya adalah turun dulu. Karena mencapai 1 digit itu tidak mudah. Kalau upaya ini serentak, semua peduli akan bisa diatasi,” tegasnya

Program ini melibatkan seluruh bidan desa, kader PKK, serta instansi terkait. Mereka menjadi ujung tombak dalam proses tersebut. Tujuannya untuk mendapatkan database bayi yang akan masuk dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bayi Berpotensi Stunting.

Sebelumnya, pelatihan memasak Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bagi Balita Berpotensi Stunted telah digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Ada 1.250 kader posyandu dan PKK dari 269 desa di Kabupaten Cilacap yang dilibatkan dalam pelatihan ini.

Setelah mendapatkan database balita berpotensi stunted, Pemkab Cilacap akan mulai melakukan intervensi penanganan stunting pada 15 Januari 2023. Selama dua minggu, balita-balita tersebut akan mendapatkan asupan PMT, dan ditimbang ulang.

“Kalau memang berpotensi stunting harus segera diintervensi. Nanti mulai tanggal 15 Januari akan kita lakukan intervensi. Dua minggu sekali dilakukan penimbangan ulang. Begitu terus sampai anak-anak ini tumbuh normal,” jelasnya. (jt/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *