Home » Lakalantas Tinggi, Kapolresta akan Meningkatkan Keselamatan Berkendara
Lakalantas Tinggi, Kapolresta akan Meningkatkan Keselamatan Berkendara

Lakalantas Tinggi, Kapolresta akan Meningkatkan Keselamatan Berkendara (Foto: Dok Polresta Pati)

PATI, KanalMuria – Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kabupaten Pati hingga November 2022 menyentuh 1.310 kasus. Menanggapi tingginya angka lakalantas itu, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama menegaskan akan fokus penanganan lalu lintas.

Berdasarkan data Satlantas Polresta Pati, dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 160 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara untuk luka ringan 1.526 orang dan luka berat hanya terdapat satu kasus.

Menurut Andhika, tingginya angka lakalantas di Pati, sebagian besar karena human error atau kelalaian pengendara. Meski pelayanan di Polresta Pati disebutnya sudah bagus, namun melihat angka kasus lakalantas itu, dia ingin mengajak masyarakat Pati untuk lebih tertib berlalu lintas demi keselamatan dalam berkendara.

“Semua pelayanan di Polresta Pati sudah bagus. Mulai dari pelayan SIM hingga BPKB sudah di-upgrade. Jadi saya ingin mengajak masyarakat tertib berlalu lintas. Memang kelihatannya sepele. Tapi kalau dilihat dalam sepekan, kecelakaan itu sering terjadi,” kata Kapolresta Pati, dikutip dari laman Polresta Pati, Kamis (26/01).

Andhika mengungkapkan, kasus lakalantas yang terjadi paling banyak menimpa orang usia produktif, utamanya para remaja. Menurutnya, kesadaran mereka terhadap berlalu lintas masih kurang.

“Bukan masalah bisa berkendara. Kalau anak-anak memang bisa berkendara, tapi kesiapannya (kesadaran lalu lintas, Red) ini belum. Orangtua juga harus diedukasi,” lanjutnya.

Karena alasan itu, pihaknya akan mengimbau dan mengedukasi para remaja demi terbentuknya kesadaran dalam berkendara. “Kami akan lebih banyak imbauan. Misalnya ke sekolah-sekolah mengedukasi pentingnya berkendara yang baik. Seperti police goes to school. Biar sejak dini kesadaran berkendara ini terbentuk,” ujar Kapolresta Pati.

Selain itu, dia juga menyoroti tingkat kematian akibat lakalantas tersebut. Andhika membandingkan, jika ada seseorang yang meninggal karena Covid-19, akan ramai. Sementara jika 1 hingga 3 orang yang meninggal karena lakalantas, masyarakat diam saja dan dianggap sudah wajar.

“Ini perlu untuk disosialisasikan. Bagaimana cara berkendara yang berkeselamatan. Misalnya kalau memakai helm saat melihat ada polisi saja. Padahal keselamatan ini untuk masyarakat. Jatuh tapi tidak memakai helm, nanti kepala bisa terbentur. Ini penting,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga fokus menangani knalpot brong untuk kenyamanan masyarakat. Menurutnya, ini sangat mengganggu masyarakat.

“Knalpot mbrong itu juga mengganggu sekali. Coba saja telinganya itu sekali-kali dihadapkan dengan knalpot brong. Biar kapok,” ucap Kombes Pol Andhika. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *