
Penguburan sapi terjangkit penyakit antraks (Foto: Dok DPKH Gunungkidul)
GUNUNGKIDUL, KanalMuria – Sebanyak 93 warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjangkit penyakit antraks. Tiga warga Dusun Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul bahkan dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Penyebaran virus tersebut diduga karena warga mengonsumsi daging sapi saat perayaan Iduladha 1444H/2023. Masyarakat Dusun Jati disebut sempat menggali kuburan hewan ternak yang mati akibat antraks untuk kemudian mengonsumsi dagingnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari menjelaskan, dari hasil pemeriksaan bersama Balai Besar Veterinari (BBVet) Wates, terdapat 12 ekor ternak berupa 6 sapi dan 6 kambing milik warga Dusun Jati yang terpapar antraks.
“Ada yang dibeli dari luar Dusun Jati dan hasil pembiakan peternak setempat. 6 kambing dan 6 sapi itu sudah mati semuanya. Tapi ada tiga ekor sapi terpapar antraks yang dikonsumsi warga Dusun Jati,” kata Wibawanti, Rabu (05/07).
Dia menyatakan, seluruh hewan-hewan ternak terpapar antraks tersebut telah dikubur sesuai SOP. “Sudah mati dan dikubur sesuai SOP, ada satu kuburan sapi yang digali dan dikonsumsi. Dua sapi lainnya belum dikubur, sudah mati tapi tetap dikonsumsi,” lanjut Wibawanti.
Sejak penyakit antraks diduga merebak pada awal Juni 2023, Wibawanti menyebut pihaknya telah melokalisasi hwan ternak di Dusun Jati. Bahkan ketika Iduladha akhir bulan lalu, dia mengaku sudah tidak ada lagi hewan ternak yang keluar dari lingkungan setempat.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widyastuti menambahkan, pihaknya telah memberikan antibiotik serta vaksinasi kepada total 77 ekor sapi dan 289 ekor kambing ternak di Dusun Jati.
Terkait laporan pertama hewan mati karena sakit di Dusun Jati yang diterima Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, terjadi pada 18 Mei 2023 kemarin. Sementara laporan pertama soal dugaan penyebaran antraks di wilayah Dusun Jati pada 2 Juni 2023.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, saat ini terkumpul 93 pasien positif antraks di Kecamatan Semanu dan Karangmojobut berdasarkan hasil tes serologi.
Dia menyatakan, Kemenkes masih melakukan penyelidikan epidemiologi kasus tersebut di untuk mengukur sebaran hingga penyebab pasti penularan virus. Sedangkan hasil pemeriksaan terhadap seluruh kasus meninggal melalui genom sekuensing menunjukkan hasil positif antraks.
“Ada tiga orang di Kecamatan Semanu, dari hasil pemeriksaan, menunjukkan hasil positif antraks di dalam tubuhnya,” kata Nadia.
Nadia menyampaikan, kasus antraks di Gunungkidul merupakan kasus perdana pada tahun 2023. Pada tahun sebelumnya, kasus penyebaran antraks dilaporkan nihil.
Dia menambahkan. sebagian pasien masih dirawat dan sebagian lainnya sudah dinyatakan sembuh.(iby/de)