
Kolaborasi SMK MIPHA, BPBD dan FPTI Bentangkan Bendera Merah Putih di Jembatan Gantung (Foto: Dok Pemkab Temanggung)
TEMANGGUNG, KanalMuria – Bendera merah putih raksasa dibentangkan SMK Bhumi Phala (MIPHA) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) di Jembatan Gantung Sangkil. Kolaborasi pemasangan bendera raksasa ini dilakukan di jembatan yang membentang di atas Sungai Galeh, Kecamatan Parakan, Temanggung, Kamis (10/08) pagi.
Bersamaan pembentangan bendera berukuran 30 x 10 meter, peserta yang terdiri dari siswa sekolah, pecinta alam dan warga setempat, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, berdiri tegak dan hormat bendera.
Sebelum pembentangan, di bawah jembatan yang menghubungkan Dusun Sangen – Sekrikil, Parakan Temanggung itu, siswa menggelar teatrikal, yang menggambarkan perjuangan warga Parakan dipimpin Kiai Subchi saat melawan tentara Belanda yang akan merebut kemerdekaan.
Jembatan Gantung ini diresmikan Presiden Jokowi pada Juni 2017, dengan panjang sekitar 80 meter dan ketinggian sekitar 15 meter.
Kepala SMK MIPHA Selamet Purwanto menyampaikan, pembentangan bendera merah putih sebagai rangkaian peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI. “Pembentangan bendera merah putih untuk meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme siswa pada negara ini,” ujarnya, dikutip dari laman temanggungkab.go.id.
Ia mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya dibantu BPBD dan FPTI. Selain itu, usai pembentangan dilakukan penebaran ribuan benih ikan dan pembersihan sungai dari sampah. “Tidak hanya jiwa nasionalisme dan patriotisme, kami juga tanamkan jiwa cinta alam semesta,” katanya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Eko Suseno menyampaikan, merawat nasionalisme dan patriotisme harus dengan langkah nyata, sehingga tidak hanya secara teori dan penjelasan di kelas.
“SMK MIPHA ajarkan sejarah perjuangan bangsa ini, siswa mewujudkan dalam drama. Kami ajarkan cinta alam semesta dan siswa melakukan dengan penebaran benih ikan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, melalui penebaran benih ikan dan pembersihan sungai dari sampah, siswa diajak merubah cara berpikir pada sungai. Pola pikir itu yang diberikan adalah sungai bukan sebuah tempat sampah raksasa, tetapi harus dirawat dan dimanfaatkan dengan cara baik, sehingga memberikan imbal balik yang menguntungkan bagi manusia.
Seorang siswa, Amanda, 15, mengatakan senang ikut acara pembentangan bendera merah putih di Jembatan Sangkil. Hal ini sebab sebagai sesuatu yang baru dalam merayakan Kemerdekaan RI.
“Kami juga buktikan dalam cinta tanah air dan cinta lingkungan,” katanya, sembari mengatakan diperlukan cara-cara inovatif dan kreatif dalam peringatan HUT RI.
Siswa lainnya, Damar Aji Santoso, 16, mengatakan, Kota Parakan mempunyai tokoh besar dalam memimpin perjuangan melawan Belanda yang akan merebut kemerdekaan. “Sosok Kiai Subchi harus diteladani dan semoga bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” harapnya. (jt/ok)