Home » Kepada Ganjar, Bupati Hafidz Usul Pengembangan Taman Kartini, Perbaikan Jalan dan Normalisasi Sungai
Kepada Ganjar, Bupati Hafidz Usul Pengembangan Taman Kartini, Perbaikan Jalan dan Normalisasi Sungai

Kepada Ganjar, Bupati Hafidz Usul Pengembangan Taman Kartini, Perbaikan Jalan dan Normalisasi Sungai (Foto: Dok Kominfo Rembang)

REMBANG, KanalMuria – Ada beberapa usulan yang disampaikan Bupati Rembang Abdul Hafidz kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan  Wilayah (Musrenbangwil) pengembangan Kabupaten Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora (Jekutibanglor) di Pendapa Museum RA Kartini Rembang, Kamis (16/03).

Sebagai Kabupaten yang posisinya ada di perbatasan Jawa Timur dan Jateng, kondisi jalan dan lampu penerangan harus baik. Karena menurut Bupati jika kondisi jalannya baik maka masyarakatpun akan menilai pemerintah telah bekerja dengan baik.

Usulan pertama untuk Kabupaten Rembang yaitu pengembangan wisata Taman Kartini dengan anggaran Rp 10 miliar pada tahun 2024. Dari Rancang Bangun Rinci (Detail Engineering Design (DED)) tempat wisata di sebelah barat kantor DPRD itu sebesar Rp 25 miliar. Di tahun 2023 ini Pemkab baru mengintervensi Rp9 miliar.

Usulan selanjutnya terkait beberapa ruas jalan, seperti peningkatan ruas jalan Sulang- Krikilan sebesar Rp 15 miliar. Jalan sepanjang 14 kilometer itu merupakan jalan penghubung antar Kabupaten Rembang dan Pati.

“Sulang-Krikilan ini jadi penopang jalan nasional. Jadi kalau jalan nasional macet, jalan itu jadi alternatif dan ini sudah dibuktikan beberapa kali,” ujar Bupati Rembang.

Jalan Kragan-Sedan yang juga biasa menjadi jalan alternatif jika jalan pantura macet, dengan panjang 9,531 kilometer juga diusulkan sebesar Rp 20 miliar. Ruas jalan ketiga yakni Pelebaran dan peningkatan jembatan Jatihadi, ruas jalan Sekararum-Jatihadi senilai Rp3 miliar.

“Jalan Sekararum-Jatihadi ini perbatasan Rembang-Pati. Jadi jalan ini jadi iri- irinan siapa yang bertanggung jawab membangun siapa. Nanti kalau Rembang jangan-jangan salah, nanti Pati jangan-jangan salah. Karena itu malah tidak terbangun sampai sekarang. Maka saya minta pak Gubernur membangun jembatan itu apalagi jadi sering jadi jalur alternatif jika jalan pantura Rembang- Pati macet,” ungkap Bupati, dikutip dari laman rembangkab.go.id.

Selain itu pelebaran jalan Maguan Kecamatan Kaliori yang juga menjadi jalur alternatif Rembang- Pati. Anggaran yang diusulkan sebesar Rp3 miliar.

Bupati juga mengusulkan tentang normalisasi sungai di wilayah Kecamatan Sumber dan Kaliori yang dialiri sungai Randugunting. Karena di aliran sekunder dan primernya mengalami penyempitan.

“Kemarin bendungan Randugunting beberapa waktu lalu dibuka sedikit saja , ada 2008 warga Kaliori dan Sumber tergenang air. Sehingga ini perlu penanganan serius dan perlu normalisasi. Semoga ini menjadi kado dari akhir jabatannya,” ungkap Bupati Hafidz.

Dalam kegiatan itu Kepala Daerah dari Jepara, Kudus, Pati dan Blora juga hadir. Mereka satu persatu menyampaikan usulan prioritas untuk daerahnya masing-masing.

Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan sampai 15 Maret 2023, ada 14.717 usulan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi. Nilai dari 14 ribu usulan tersebut mencapai Rp 22,1 triliun.

Sehingga Ganjar menjelaskan, Musrenbang ini merupakan sistem yang harus dilalui. Dengan keterbatasan anggaran, maka akan dipilih mana yang sifatnya prioritas.

“Pak kami kalau usul gak tau entuk! Sabar, ojo ngegas, kabeh do usul saya kumpulkan. Sistem kami buat agar usulannya banyak anggarannya terbatas maka putusan terakhir kami (eksekutif dan legisltif, Red), maka nanti akan ada prioritas,” tuturnya.

Terkait banyaknya usulan perbaikan jalan, pihaknya sudah gerak cepat untuk konsolidasi dengan berbagai pihak. Hasilnya menggembirakan dapat anggaran Rp100 miliar lebih untuk jalan di Rembang.

“Mudah- mudahan bisa selesai tahun ini (perbaikan jalan di Rembang, Red) . Terus kemudian yang Rp 1,1 triliun untuk seluruh jawa tengah,” imbuh Gubernur.

Melalui Musrenbang ini Ganjar berharap semua pihak mengerti termasuk DPRD. Bagaimana politik anggaran disiapkan, untuk mengantisipasi situasi seperti itu tidak terulang.

“Kalau 2 tahun kemarin okelah nggak ada anggarannya. Maka tahun depan kalau ada cuaca ekstrem kita mesti siap-siap. Mungkin nggak ya teman- teman DPRD agar penanganan lebih cepat, kita lakukan APBD perubahan lebih cepat, kita lakukan pergeseran-pergeseran untuk menangani kedaruratan,” ungkap Ganjar. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *