
Kemenparekraf Nyatakan Komitmennya Dukung Bantul Menjadi Kota Kreatif Dunia (Foto: Dok Kemenparekraf)
BANTUL, KanalMuria – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen mendukung Kabupaten Bantul menjadi Kota Kreatif Dunia. Kota Kreatif Dunia yang dimaksudkan, tergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di bidang kriya dan kesenian rakyat.
“Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Kabupaten Bantul yang baru saja mendapatkan penetapan Kata Kreatif Indonesia tahun 2022. Kemenparekraf sebagai focal point nasional untuk UCCN berkomitmen akan mendampingi Kabupaten Bantul agar dapat berjejaring di tingkat global,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam “Weekly Brief with Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (12/12).
Sebagai langkah awal, Sandiaga mengatakan, Kabupaten Bantul akan ditetapkan sebagai bagian dari ekosistem Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia. Penetapan tersebut melalui kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
Untuk hal ini, kriya ditunjuk sebagai produk unggulannya. Diketahui, potensi kriya di Bantul merupakan yang tertinggi di antara kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melansir dari kemenparekraf.go.id, kurang lebih 70 persen produk kreatif seperti suvenir yang dijual di Malioboro, berasal dari Kabupaten Bantul. Di Bantul juga terdapat Institut Seni Indonesia Yogyakarta, komunitas kriya, hingga beragam tradisi yang masih lestari sampai saat ini.
Diketahui, Indonesia telah memiliki empat kota berpredikat UCCN, yaitu Pekalongan kategori kriya dan kesenian rakyat, Bandung kategori desain. Kemudian Ambon kategori musik, dan Jakarta kategori literatur.
Tapi, jika memperoleh legitimasi dari UNESCO, tentu akan memberikan dampak signifikan. Tidak sekadar pada keberlanjutan dan berkembangnya potensi ekonomi kreatif, namun juga secara tidak langsung menjadi sarana promosi yang efektif.
Dengan begitu minat wisatawan untuk datang ke Indonesia khususnya Bantul akan meningkat dan masyarakat akan lebih sejahtera. “Jadi tujuan ini sebagai pintu gerbang Kabupaten Bantul untuk menggerakkan perekonomian wilayah khususnya dan perekonomian nasional. Dengan begitu tercipta lapangan kerja yang lebih luas,” ujar Sandiaga.
Terkait pertumbuhan ekonomi di bidang kriya dan kesenian rakyat, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, sudah relatif mapan. Karena itu, menurutnya jika dapat masuk ke dalam jaringan kota kreatif dunia, pertumbuhan ekonomi Bantul tentu akan lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sementara untuk proses menuju UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di bidang kriya dan kesenian rakyat, Pemerintah Kabupaten Bantul bersama seluruh pemangku kepentingan, menggelar beragam kegiatan. Seperti seminar, festival, pameran, hingga pagelaran.
“Crafts and folk art ini banyak diproduksi oleh masyarakat khususnya pelaku UMKM. Jadi kalau volumenya meningkat maka pertumbuhan ekonominya makin inklusif. Artinya tidak hanya orang-orang atas yang tumbuh tetapi yang bawah pun ikut tumbuh. Jadi itu maksud dan tujuan di balik kita semangat membawa Bantul ke level dunia,” ujar Abdul. (iby/syn)