
Kemenkes Canangkan Gerakan Nasional Imunisasi Polio Tipe 2 di Klaten (Foto: Dok Kominfo Klaten)
KLATEN, KanalMuria – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencanangkan imunisasi IPV2 atau inactivated polio vaccine di Grha Bung Karno (GBK) Kabupaten Klaten, Rabu (21/06). Imunisasi ini merupakan vaksinasi untuk virus polio tipe 2 yang dikenalkan Kemenkes RI.
Gerakan tersebut dicanangkan langsung oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani; Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan didampingi Bupati/Walikota se-Solo Raya.
Menkes Budi menyampaikan, imunisasi ini merupakan vaksinasi tambahan untuk melengkapi imunisasi polio yang sudah diterapkan di Indonesia. Adapun latar belakang imunisasi polio tipe 2 ini sebagai perlindungan optimal terhadap virus polio yang bermutasi.
“Bapak-Ibu, sebenarnya Indonesia sudah eliminasi polio sejak tahun 2014. Karena adanya pandemi Covid-19, vaksinasi di seluruh dunia disibukkan dengan imunisasi Covid-19, sehingga terjadi mutasi virus polio. Sehingga memicu outbreak polio, bukan hanya di Indonesi, namun juga dunia,” kata Menkes Budi.
Menurutnya gerakan ini sebagai akselerasi imunisasi untuk pencegahan virus polio pada anak-anak. Dengan adanya vaksinasi IPV2 ini, anak-anak usia di bawah 9 bulan mendapatkan imunisasi polio sebanyak 2 kali melalui injeksi atau suntikan dan 4 kali melalui oral imunisasi polio tetes (bOPV). Imunisasi IPV2 ini dinilai dapat mencegah penyebaran varian baru virus polio.
“Imunisasi polio yang memang adalah imunisasi rutin yang diberikan pada anak-anak sudah sejak lama menjadi program nasional dan gratis diberikannya. Selanjutnya dibutuhkan kesadaran sosial dari masyarakat untuk mendukung gerakan ini. Karena polio bersifat menular, maka pelaksanaan imunisasi harus dilakukan secara luas, minimal 90 persen dalam komunitas masyarakat,” katanya, dikutip dari laman klatenkab.go.id.
Adapun latar belakang dipilihnya Jawa Tengah dan Kabupaten Klaten sebagai lokasi pencanangan, lantaran memiliki jumlah penduduk yang besar dalam skala nasional dan Klaten sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Solo Raya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi pencanangan gerakan nasional imunisasi polio tipe 2 di wilayah pemerintahannya. Ia berharap gerakan yang diinisiasi di Jawa Tengah dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk melindungi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa terhadap varian baru virus polio.
“Data dari Aplikasi Sehat Indonesia Ku, capaian imunisasi polio di Jawa Tengah periode Januari – Mei 2023 baru 24,5 persen. Artinya masih perlu digenjot terus. Hari inilah saatnya kita semua melakukan genjotan itu, agar anak-anak kita menjadi generasi yang sehat dan terlindungi dari virus polio,” ungkapnya.
Sementara dalam kesempatan tersebut, Ketua DPR RI, Puan Maharani menyoroti tentang pentingnya sosialisasi yang masif agar masyarakat menjadi lebih paham pentingnya imunisasi IPV2 ini.
Puan berharap Kemenkes RI bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyosialisasikan gerakan ini agar informasi tentang imunisasi polio tipe 2 ini dapat tersampaikan dengan baik di seluruh lapisan masyarakat.
“Saya harap disampaikan dengan bahasa yang sesederhana mungkin, agar masyarakat paham dan tidak muncul kekhawatiran di tingkat masyarakat. Sehingga tidak beredar wacana yang menyesatkan atau hoaks yang tersebar dan menghambat capaian imunisasi polio ini,” katanya.
Usai pencanangan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung pemberian imunisasi IPV2 kepada balita di kompleks Grha Bung Karno, Klaten. Selanjutnya, digelar peninjauan ke fasilitas kesehatan di wilayah Kabupaten Sukoharjo. (jt/ok)